Management

8 Tahapan Praktis untuk Meningkatkan Efisiensi Gudang
Management

8 Tahapan Praktis untuk Meningkatkan Efisiensi Gudang

Efisiensi gudang ialah kegiatan yang dilakukan untuk memaksimalkan cost atau biaya perusahaan. Pasalnya, dengan meningkatkan efisiensi gudang, hal ini akan berguna untuk menambah laba perusahaan. Apalagi untuk yang perusahaan bergerak di bidang logistik dan berkaitan erat dengan penyimpanan barang hingga pengiriman, efisiensi gudang sangat penting dilakukan. Meski begitu, ini juga bukanlah kegiatan yang mudah untuk dilakukan dengan tepat. Agar dapat melakukannya dengan optimal, berikut 8 tahapan praktis dalam mengelola gudang untuk meningkatkan efisiensinya. Baca Juga: Konsep Manajemen Right First Time dalam Manufacturing 8 Tahapan dalam Meningkatkan Efisiensi Gudang 1. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Seorang kepala gudang harus membuat dan menetapkan key perf...
Konsep Manajemen Right First Time dalam Manufacturing
Management

Konsep Manajemen Right First Time dalam Manufacturing

Dalam manufacturing, Anda mungkin akan sering mendengar istilah Right First Time (RFT) atau yang biasa disebut dengan First Time Through maupun First Time Right. Pasalnya, istilah RFT untuk First Time Quality (FTQ) merupakan konsep pengukuran untuk memastikan semua aktivitas dilakukan dengan cara yang benar sedari awal atau pada awalnya. Ketika semua aktivitas dilakukan dengan benar, maka output yang dihasilkan juga akan berkualitas sesuai dengan permintaan pelanggan. Right First Time adalah konsep manajemen mutu dengan tujuan untuk mengetahui lebih awal ketika ada permasalahan yang timbul. Hal ini sangat berguna untuk menghindari terjadinya cacat pada produk yang dihasilkan, maupun pengerjaan ulang terhadap proses tersebut. Pada pelaksanaannya, lean manufacturing sendiri menerapkan...
Mengenal Kanban, Standar Sistem Produksi LEAN Manufacturing
Management

Mengenal Kanban, Standar Sistem Produksi LEAN Manufacturing

Kanban berasal dari bahasa Jepang, yaitu “Kanban (カンバン)” yang memiliki arti “kartu” atau “sinyal”. Dalam produksi, sistem kanban diartikan sebagai sinyal yang membantu memperlancar proses produksi. Sistem ini digunakan mulai dari kapan sinyal harus bekerja, sinyal tentang apa yang harus dikerjakan, hingga sinyal kapan pekerjaan selesai. Pada umumnya, kanban berbentuk kartu fisik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kini mulai digantikan dengan digital atau e-kanban. Ini merupakan salah satu metode yang ada di dalam konsep lean manufacturing. Sederhananya, kanban adalah sistem komunikasi ringkas yang tepat dan cepat, untuk mengatur manajemen alur produksi secara visual, dan merupakan sistem untuk peningkatan berkesinambungan baik dari sisi alur ba...
Poka Yoke, Konsep Manajemen Produksi yang Mampu Mencegah Kesalahan
Management

Poka Yoke, Konsep Manajemen Produksi yang Mampu Mencegah Kesalahan

Pada dasarnya, Poka Yoke adalah suatu metode standar yang dilakukan oleh Toyota Production System (TPS), guna mencegah adanya kesalahan yang dilakukan oleh karyawan atau human error. TPS merupakan standar dari sistem manajemen yang dilakukan untuk mengatur manufaktur serta logistik yang dikembangkan perusahaan mobil Toyota. Sedangkan Poka Yoke merupakan kata dari bahasa Jepang yang memiliki arti “mencegah kesalahan”.  Maksudnya di sini adalah kesalahan sederhana yang seringkali dilakukan karena kecerobohan manusia. Ceroboh itu sendiri ialah sikap tidak hati-hati yang dilakukan dalam kondisi tertentu. Yang mana di kasus ini, tindakan karyawan yang kurang hati-hati dalam proses kerja. Akan tetapi, hal yang perlu diingat, Poka Yoke memiliki fungsi maksimal ketika digunakan untu...
Mengenal Visual Management Board dan Fungsinya di Manufacturing
Management

Mengenal Visual Management Board dan Fungsinya di Manufacturing

Visual management board adalah alat bantu visual yang penting digunakan dalam rapat manajemen. Baik itu rapat interval pendek yang mungkin bersifat harian atau mingguan, yang memungkinkan informasi divisualisasikan dan dikomunikasikan secara cepat kepada semua peserta rapat. Dalam bahasa Jepang, visual management board disebut dengan “mieruka” yang artinya gampang dilihat. Jadi, tampilan operation performance yang akan disampaikan dalam rapat akan disajikan ke dalam bentuk yang mudah dilihat. Visual management board memiliki beberapa tujuan, yaitu: Memberdayakan anggota tim.Cepat mengidentifikasi target dan potensi (keberhasilan dan kegagalan).Menggabungkan tim dengan tujuan bersama.Merangsang perbaikan dalam tim. Visual Management Board di Manufacturing Contoh visual manag...
Pentingnya Menerapkan Quick Response Quality Control (QRQC)
Management

Pentingnya Menerapkan Quick Response Quality Control (QRQC)

Quick Response Quality Control (QRQC) adalah metode pemecahan masalah yang berorientasi pada bidang. Metode ini memungkinkan untuk menyelesaikan non-kualitas dalam waktu yang sesingkat singkatnya. Mudahnya, metode ini bertujuan untuk mencapai tujuan dalam waktu satu hari dengan melibatkan semua fungsi yang bersangkutan, mulai dari dukungan, operasional, dan manajemen. QRQC meeting dapat dilakukan secara rutin setiap hari dengan menyampaikan kondisi kerja abnormal yang mungkin ditemukan satu hari sebelumnya. Dengan begitu, hal itu dapat disampaikan di meeting tersebut agar bisa mencapai kesepakatan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang efektif dan efisien. Quick Response Quality Control (QRQC) untuk Mengantisipasi Proses Abnormal Salah satu pemborosan yang dilakukan keti...
Mengenal Revolusi Industri 4.0 dan Transformasi Digital
Management

Mengenal Revolusi Industri 4.0 dan Transformasi Digital

Perkembangan teknologi menuntut semua pelaku industri untuk beradaptasi dengan zaman. Contohnya seperti era revolusi industri 4.0 yang sedang kita alami sekarang. Melansir laman resmi Kominfo, revolusi industri 4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan bercampurnya sistem cerdas dan otomasi dari semua lini dan bidang yang ada.  Singkatnya, industri 4.0 adalah era di mana pelaku industri mulai bergantung dengan kecanggihan komputer dan internet (teknologi) sebagai penopang utamanya. Beberapa karakteristik dari industri 4.0 dibandingkan dengan industri 3.0, yaitu: Sistem produksi yang sangat fleksibel (dalam skala besar) dengan varian produk yang semakin banyak.Integrasi yang luas antara pelanggan dan mitra bisnis untuk menambah nilai tambah proses bisnisnya. Pe...
Membangun Kualitas Produk dalam Proses Build In Quality
Management

Membangun Kualitas Produk dalam Proses Build In Quality

Kualitas adalah sesuatu yang harus dibangun dan dipertahankan. Khususnya untuk berjalannya sebuah perusahaan, kualitas yang akan menentukan loyalitas dari konsumen dan membantu perusahaan mendapatkan posisi di market atau pasar. Dalam manajemen, ada istilah “build in quality”, yang merupakan sebuah konsep manajemen kontrol kualitas. Konsep ini bertujuan agar sebuah perusahaan dapat rasionalisasi tenaga kerja, khususnya di bagian quality control. Maka dari itu, build in quality bertanggung jawab untuk membangun kualitas produk yang dapat diwujudkan dari proses produksinya itu sendiri. Sederhananya, build in quality adalah sebuah konsep yang ada untuk mencegah terjadinya cacat produk yang mungkin terjadi selama proses produksi berlangsung. Untuk menghindari cacat produk, setiap karyaw...
7 Keuntungan dari Konsep Aliran One Piece Flow dalam Proses Produksi
Management

7 Keuntungan dari Konsep Aliran One Piece Flow dalam Proses Produksi

Konsep One Piece Flow adalah konsep aliran proses produksi. Dalam proses yang juga disebut dengan “1 piece aliran” ini, aliran proses produksi tidak ada hambatan dan stagnasi ketika prosesnya berlangsung. Hal ini sejalan dengan aktivitas menghilangkan salah satu waste yang dalam manufacturing yaitu bagian dari manajemen inventory. Konsep One Piece Flow menjadi salah satu konsep yang ada di dalam metode Toyota Production System (TPS). Salah satu elemen penting dan paling dasar dalam konsep ini yaitu untuk menciptakan lingkungan yang ramping dan bisa beroperasi maksimal dengan aliran one-piece. Terutama untuk proses produksi dari pabrik yang terbiasa dengan produksi barang secara batch. Untuk itu, bila alur kerja yang sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dipasangkan dengan ...
Mengembangkan Perusahaan dari Tradisional Menjadi Cerdas
Management

Mengembangkan Perusahaan dari Tradisional Menjadi Cerdas

Agar bisa terus berkembang dan bergerak maju, perusahaan tak hanya bisa merasa puas dengan apa yang mereka punya saat ini dan jalan di tempat (stuck). Pasalnya, kondisi pasar, customer, bahkan zaman dan teknologi akan terus berubah. Sehingga perusahaan yang dibentuk harus bisa selalu berkembang mengikuti perkembangan tersebut. Umumnya, perusahaan memiliki empat level utama dalam manajemen yang menentukan kondisinya, mulai dari level tradisional, stabil, kuat, hingga cerdas. Masing-masing level memiliki karakteristik dan kondisi manajemen perusahaan yang berbeda. Untuk itu, mari kita bahas terlebih dahulu empat level perusahaan tersebut. Mengembangkan Perusahaan dari 4 Levelnya: Tradisional, Stabil, Kuat, Cerdas 1. Tradisional Perusahaan dengan level tradisional biasanya aka...