Management

Mengenal Budaya Horensou dalam Bekerja, Kenapa Penting?
Management

Mengenal Budaya Horensou dalam Bekerja, Kenapa Penting?

Jepang dikenal sebagai negara dengan beragam budaya dan adat istiadat yang masih terus dilestarikan hingga kini, termasuk dalam bekerja. Salah satunya ialah budaya horensou. Pasalnya, jika berbicara tentang budaya dan dunia kerja dan bisnis, perusahaan Jepang memiliki budaya yang unik dan berbeda dengan negara lain.  Apalagi mengingat Jepang memiliki banyak perusahaan besar yang sangat maju dan terkenal, di mana kemajuan ekonominya tidak terlepas dari penerapan budaya bisnis Jepang. Budaya Horensou, yang biasa ditulis hou-ren-sou sendiri mengacu pada gaya komunikasi Jepang yang terdiri dari houkoku, renkaku, dan soudan.  Houkoku memiliki arti “laporan”, renkaku memiliki arti “menghubungi”, dan soudan memiliki arti “berdiskusi” atau “konsultasi”. Ketiga aspek ini b...
Standardisasi: Awal dari Kualitas Terbaik & 5 Manfaatnya
Management

Standardisasi: Awal dari Kualitas Terbaik & 5 Manfaatnya

Standardisasi adalah bagaimana kita menciptakan sebuah keteraturan serta keharmonisan. Hal ini tentu berlaku dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari barang yang kita gunakan sehari-hari hingga aturan-aturan yang menjadi standar dalam melakukan aktivitas setiap harinya. Apalagi jika berbicara tentang produk, maka memiliki standardisasi sangatlah penting untuk dapat menerapkan standar tersebut dalam setiap produksi maupun pengembangan produk.  Pasalnya, aturan ini dirancang untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan menggunakan standar yang sama, sehingga pada akhirnya dapat menciptakan produk, proses, atau layanan yang seragam, aman, dan bermutu tinggi. Standardisasi pun hadir dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat kamu mengisi ...
7 Kesalahan Umum dalam Penerapan ISO 9001:2015
Management

7 Kesalahan Umum dalam Penerapan ISO 9001:2015

Penerapan standar ISO 9001:2015 seringkali menjadi langkah awal bagi perusahaan dalam membangun sistem manajemen mutu yang efektif.  Namun, tidak sedikit organisasi yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan perubahan yang diharapkan oleh standar ini secara berkelanjutan. Bagi perusahaan Anda yang mungkin sedang menghadapi kendala atau tantangan dalam mengimplementasikan sistem manajemen mutu, simak berikut ini kesalahan umum yang sering terjadi selama proses implementasi ISO 9001. Kesalahan umum penerapan ISO 9001:2015 Tidak ada komitmen manajemen puncak terhadap sistem ISO 9001 Ketika berbicara tentang komitmen, maka keterlibatan manajemen puncak merupakan hal yang terpenting di sini. Pasalnya, keterlibatan itu akan menjadi penggerak terwujudnya suatu kebijakan ...
Mengenal ISO 9001 dan Analisa Manajemen Resiko
Management

Mengenal ISO 9001 dan Analisa Manajemen Resiko

Salah satu perubahan utama yang dimiliki ISO 9001:2015, adalah adanya pendekatan yang sistematis terhadap risiko, bukan hanya sebagai standar manajemen di luar Sistem Manajemen Mutu. Jika mengacu pada ISO 9001:2008, di sini memang telah tertulis salah satu aspek dari manajemen risiko yang mengatur salah satu prinsip manajemen risiko, yaitu organisasi harus menentukan tindakan untuk menghilangkan penyebab-penyebab dari ketidaksesuaian potensial untuk mencegah timbulnya kejadian atau risiko yang tidak diinginkan. Namun, keberadaannya masih terpisah dari keseluruhan sistem. Sedangkan pada ISO 9001:2015, risiko dianggap sebagai suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari sistem yang ada. Dengan mengambil pendekatan yang berbasis risiko, organisasi pun diharapkan menjadi lebih proa...
4 Kompetensi Dasar Auditor Internal ISO 9001
Management

4 Kompetensi Dasar Auditor Internal ISO 9001

Auditor ialah orang yang yang melaksanakan kegiatan audit, salah satunya seperti auditor internal. Namun, untuk dapat melakukan proses audit dengan baik, orang tersebut harus memiliki kompetensi dasar yang memadai juga. Untuk itu, di artikel kali ini kami akan membahas apa saja kompetensi dasar yang diperlukan oleh seorang auditor internal mengacu pada ISO 9001. Kompetensi dasar Auditor Internal Pendidikan Hal pertama yang terpenting untuk auditor internal adalah memiliki level pendidikan yang memadai. Persyaratan spesifiknya ditentukan sesuai kebutuhan organisasi atau perusahaan itu.  Apabila rata-rata pendidikan untuk auditor internal adalah lulusan S1, maka Anda bisa menetapkan persyaratan yang sama. Auditor internal pun wajib memiliki kemampuan, seperti: Bisa...
Mengenal Manajemen Risiko K3 dalam Proses Produksi
Management

Mengenal Manajemen Risiko K3 dalam Proses Produksi

Anda mungkin sudah tidak asing dengan istilah K3, bukan? Manajemen risiko K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) merupakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko yang dapat membahayakan keselamatan kerja. Biasanya manajemen risiko K3 dilakukan dalam proses produksi di pabrik yang memiliki tingkat kecelakaan kerja tinggi.  Namun, untuk dapat memastikan manajemen risiko K3 ini dapat berjalan secara efektif, diperlukan beberapa langkah dan strategi yang sebaiknya diikuti agar penerapannya dapat dilakukan secara maksimal. Pasalnya, upaya berkelanjutan dan komitmen terhadap keselamatan kerja akan sangat membantu dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua pekerja. Baca Juga: 5 Langkah Membangun Budaya Kesel...
5 Langkah Membangun Budaya Keselamatan Kerja di Industri Manufaktur
Management

5 Langkah Membangun Budaya Keselamatan Kerja di Industri Manufaktur

Mengacu pada data kecelakaan kerja di Indonesia yang terus meningkat secara signifikan sepanjang 2020-2023. Hal ini pun mendorong banyaknya diskusi terkait pentingnya peningkatan budaya keselamatan kerja, khususnya di sektor manufaktur. Pasalnya, data dari BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa lebih dari 60% kecelakaan kerja terjadi di sektor manufaktur dan konstruksi.  Melihat fakta ini, budaya keselamatan kerja pun tak hanya sekadar menjadi slogan, melainkan perlu diimplementasikan secara nyata di lapangan. Untuk dapat mewujudkannya, diperlukan kolaborasi yang erat dan pendekatan yang proaktif antara perusahaan dengan para karyawan di dalamnya.  Mengapa hal ini menjadi sangat penting di industri manufaktur? Seperti yang kita tahu, industri manufaktur merupakan ...
Mengenal Perbedaan Make to Order dan Make to Stock
Management

Mengenal Perbedaan Make to Order dan Make to Stock

Strategi adalah hal krusial dalam berbisnis, termasuk tahu kapan saat harus melakukan make to order atau justru make to stock serta perbedannya demi mendapatkan keuntungan. Salah satu contoh paling mudah untuk menjadikannya pertimbangan adalah dengan melihat kondisi inventory atau gudang.  Jika banyak produk yang menumpuk di dalam gudang, mungkin ini saat yang tepat untuk Anda mengubah strategi dari make to stock menjadi make to order. Dengan begitu, Anda tidak akan lagi menyimpan banyak stock yang kemungkinan akan membuat produk tersebut menjadi waste jika tidak terjual untuk waktu yang lama. Salah satu hal yang penting sekali untuk diingat yaitu bisnis harus bisa bersifat fleksibel, tergantung dengan kondisi yang sedang dihadapi.  Jadi, Anda perlu mempersiapkan ...
Kenali 8 Langkah Penerapan Just in Time & Untung Ruginya!
Management

Kenali 8 Langkah Penerapan Just in Time & Untung Ruginya!

Just in Time (JIT) ialah strategi untuk menyesuaikan permintaan dengan stock perusahaan. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi overproduction atau produksi yang berlebihan. JIT membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan dengan memproduksi barang hanya sesuai kebutuhan dalam proses produksi. Ini juga merupakan strategi untuk memproduksi barang yang tepat pada waktu yang tepat serta dalam jumlah yang tepat. Bersambung dari artikel sebelumnya, kali ini, kami membahas mengenai langkah penerapan Just in Time pada perusahaan secara umum, sebagaimana melansir Impact First Co. Baca Juga: Kenali Lean Manufacturing dan 3 Jenis Pemborosannya! 8 Langkah Penerapan Just in Time Design Dalam proses Just in Time, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan revi...
Mengenal Salah Satu Pilar Lean Manufacturing: Just in Time
Management

Mengenal Salah Satu Pilar Lean Manufacturing: Just in Time

Di artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang lean manufacturing dan bagaimana konsep ini sangat penting diterapkan untuk meminimalisir adanya pemborosan.  Lantas, kali ini, kita akan membahas mengenai Just in Time (JIT) yang merupakan salah satu pilar dari lean manufacturing. Menurut pengertiannya, Just in Time ialah strategi untuk menyesuaikan permintaan dengan stock perusahaan. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi overproduction atau produksi yang berlebihan. Ini juga merupakan strategi untuk memproduksi barang yang tepat pada waktu yang tepat serta dalam jumlah yang tepat. JIT membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan dengan memproduksi barang hanya sesuai kebutuhan dalam proses produksi. Pendekatan ini dirancang untuk meminimalkan inve...