Aluminium Oxide vs Silicon Carbide untuk Pengampelasan

Ketika memilih ampelas yang tepat untuk digunakan dalam proyek bangunan yang sedang dilaksanakan, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah bagaimana ampelas tersebut akan memberikan hasil dengan kualitas terbaik yang diinginkan. Tak hanya itu, Anda harus mempetimbangkan bahan permukaan yang akan diampelas. Rupanya, biasanya, ampelas dengan aluminium oxide dan silicon carbide yang paling banyak digunakan.

Aluminium oxide dan silicon carbide biasanya digunakan khususnya untuk di industri pengerjaan kayu dan logam. Bisa begitu karena fungsinya yang serbaguna, terjangkau, dan kinerjanya yang konsisten untuk memberikan hasil terbaik.

Lalu, seperti apa perbedaan dari dua bahan ampelas ini? Di artikel kali ini, kami akan memberikan solusi dan beberapa tips untuk membantu Anda membedakan kedua bahan tersebut, serta bagaimana Anda dapat menggunakan dua bahan ini untuk keperluan yang sesuai dalam proses pengampelasan.

Pasir Ampelas Aluminium Oxide

Pasir ampelas aluminium oxide. (dok. Ekamant Indonesia)

Aluminium oxide adalah butiran pasir ampelas yang paling sering digunakan di industri ini, karena ampelas ini memiliki kemampuan pengikisan yang sangat baik pada sejumlah bahan permukaan, mulai dari kayu maupun logam. Ampelas jenis ini juga terkenal sangat tahan lama, sehingga kombinasi dari umur pakai yang lebih lama dengan biayanya yang terbilang lebih rendah. Inilah yang membuat aluminium oxide lebih menonjol dibanding ampelas lainnya.

Baca Juga: Furnitur Kayu Berjamur? Ini 6 Tips Menghilangkan Jamur di Kayu

Ketika aluminium digunakan untuk mengampelas logam yang lebih keras seperti stainless steel atau baja tahan karat, biasanya ampelas ini tidak memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan ceramic atau zirconia. Kedua bahan pengampelasan ini memiliki daya tahan yang lebih baik dan lebih dingin jika dibandingkan dengan aluminium oxide untuk mengampelas permukaan logam yang keras.

Namun, ceramic dan zirconia memiliki harga yang jauh lebih mahal dibandingkan aluminium oxide. Inilah yang menyebabkan tak sedikit orang lebih tertarik menggunakan aluminium oxide, mengingat fakta bahwa aluminium oxide juga cocok dan aman digunakan untuk mengampelas banyak logam lainnya.

Aluminium oxide cokelat merupakan bentuk yang paling umum. Bentuk lainnya yang juga seringkali dijadikan pilihan yaitu aluminium oxide merah muda dan putih. Dua bentuk ini bisa dibilang sangat kontras dengan aluminium oxide cokelat, di mana bentuk yang merah muda dan putih lebih cepat terurai dan lebih mirip dengan silicon oxide karena dua bentuk ini bisa memberikan hasil akhir yang lebih baik dibandingkan aluminium oxide cokelat.

Dibandingkan dua bentuk tersebut, aluminium oxide cokelat justru yang paling awet, karena butirannya tak mudah retak dan rusak, sehingga umur pakainya lebih lama. Meski begitu, Anda tampaknya harus menurunkan ekspektasi hasil akhir akan sebagus aluminium oxide merah muda dan putih, karena hasilnya tak akan sebaik itu walaupun masa pakainya lebih lama.

Saat proses pengampelasan dioperasikan menggunakan mesin yang membutuhkan ampelas dengan alas kain untuk pengampelasan permukaan kayu, kami merekomendasikan Ampelas Belt Ekamant RKXO.

Begitu juga untuk pengampelasan permukaan logam, biasanya grit halus akan memberikan finishing yang maksimal. Pasalnya, Ekamant memiliki produk unggulan yaitu EKA1000F yang merupakan ampelas anti-statis, sehingga ampelas aluminium oxide bisa secara efektif mengurangi debu menempel di permukaan pasir (clogging). Ampelas ini cocok diaplikasikan pada wide belt maupun narrow belt.

Produk Ekamant RKXO dan EKA1000F. (dok. Ekamant Indonesia)

Pasir Ampelas Silicon Carbide

Silicon carbide adalah butiran tajam yang lebih keras dibandingkan dengan aluminium oxide. Meski begitu, umur pakainya lebih pendek karena silicon carbide memiliki bentuk yang lebih sempit dan ketahanan yang rapuh. Kelebihan dari silicon carbide yaitu butiran tajamnya membuat ampelas jenis ini semakin mudah untuk memotong kaca, plastik, dan logam di bawah tekanan ringan.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Jenis Kayu Lantai jika Punya Hewan Peliharaan

Ketika silicon carbide digunakan untuk mengampelas kayu keras dan logam, proses pengerjaannya akan menjadi lebih berat. Terlepas dari digunakan untuk mengampelas kayu atau logam, silicon carbide dan aluminium oxide sama-sama cocok untuk digunakan pada proyek pengampelasan terutama untuk pengerjaan dengan bahan permukaan kayu.

Pasir ampelas silicon carbide memiliki hasil akhir yang lebih mulus dibandingkan aluminium oxide. Hal ini disebabkan silicon carbide tidak meninggalkan guratan yang dalam karena bisa memotong dengan sempurna. Untuk Anda yang ingin mulai mengampelas, aturan pertama dalam proses ini adalah memulainya dengan menggunakan grit kasar bernomor lebih rendah sebelum melanjutkan pengampelasan menggunakan ampelas dengan grit bernomor lebih tinggi.

Apakah boleh melakukan lompatan grit? Jawabannya iya. Namun, perlu diperhatikan bahwa Anda tidak diperbolehkan melompati lebih dari satu grit. Untuk hasil yang lebih maksimal, ketika menggunakan grit pasir 80 dan 120, Anda bisa menggunakan aluminium oxide. Ketika sudah masuk ke pengampelasan untuk finishing dengan grit 180, sebaiknya Anda menggunakan silicon carbide.

Baca Juga: Bingung Melihat Kualitas Furnitur Kayu Terbaik? Ini 3 Tipsnya!

Salah satu produk ampelas finishing yang bisa Anda pertimbangkan adalah EKA3001 dari Ekamant. Produk ini merupakan ampelas dengan jenis pasir silicon carbide dan dilengkapi dengan formula unggulan antistatex dari Ekamant, sehingga bisa memberikan hasil akhir yang konsisten dan efisien.

Ada pula EKA3001N yang merupakan bagian dari EKA3001 yang dilengkapi dengan lapisan tambahan stearate lembut, sehingga membuat pengampelasan pada lapisan lacquer akan lebih sempurna.

Leave a Reply

Your email address will not be published.