Pentingnya Menerapkan Quick Response Quality Control (QRQC)

Quick Response Quality Control (QRQC) adalah metode pemecahan masalah yang berorientasi pada bidang. Metode ini memungkinkan untuk menyelesaikan non-kualitas dalam waktu yang sesingkat singkatnya. Mudahnya, metode ini bertujuan untuk mencapai tujuan dalam waktu satu hari dengan melibatkan semua fungsi yang bersangkutan, mulai dari dukungan, operasional, dan manajemen.

QRQC meeting dapat dilakukan secara rutin setiap hari dengan menyampaikan kondisi kerja abnormal yang mungkin ditemukan satu hari sebelumnya. Dengan begitu, hal itu dapat disampaikan di meeting tersebut agar bisa mencapai kesepakatan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang efektif dan efisien.

Quick Response Quality Control (QRQC) untuk Mengantisipasi Proses Abnormal

Salah satu pemborosan yang dilakukan ketika proses produksi berlangsung adalah adanya penambahan nilai pada suatu produk atau proses yang dilakukan secara ‘default’ dan mengalami kondisi abnormal. Jika itu terjadi, biasanya harus dilakukan proses tambahan. Misalnya menambah jumlah material dan kebutuhan jam kerja.

Baca Juga: Membangun Kualitas Produk dalam Proses Build In Quality

Oleh karena itu, quick response quality control meeting memungkinkan seluruh karyawan merespon masalah tersebut sedini mungkin untuk menghindari hal tersebut. Pembahasannya pun dilakukan secara tim yang mewakili setiap bagian tim lainnya, sehingga bisa ditemukan tindakan perbaikan yang komprehensif atau menyeluruh.

Pada umumnya, waktu pelaksanaan quick response quality controlmeeting hanya dilakukan maksimal 30 menit di pagi hari. Bila dalam manufacturing Japan, metode ini disebut sebagai asakai meeting atau ada juga yang menyebutnya sebagai morning briefing. Pasalnya, pada dasarnya meeting ini adalah koordinasi dan troubleshooting, bila diperlukan analisa meeting yang lebih mendalam, bisa dilakukan meeting terpisah dengan PIC terkait.

Teknik Pelaksanaan Quick Response Quality Control Meeting

  1. Setiap PIC menyampaikan kondisi abnormal yang ditemukan satu hari sebelumnya.
  2. Setiap PIC yang terkait dengan masalah tersebut perlu menganalisa singkat dan menyampaikan tindakan perbaikan agar kondisi abnormal tidak berulang di proses selanjutnya kemudian hari.
  3. Fasilitator atau Top Management memberikan arahan atau menarik tindakan-tindakan perbaikan yang diambil ke dalam suatu cara dan standar baru untuk menyempurnakan cara sebelumnya.
  4. Bila tidak ada masalah, meeting dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan rencana kerja hari ini terkait setiap departemen terkait dan apa saja yang perlu dikoordinasikan.

6 Prinsip QRQC Meeting

1. Lokasi yang nyata

Pergi ke lokasi atau lapangan untuk melihat masalah terjadi (bukan hanya di ruang rapat). Berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak yang di tempat kejadian.

2. Dokumen yang nyata

Buat diagnosis dengan melibatkan semua data, bagian, dan produk dengan dokumen di tangan atau file yang nyata di depan mata.

3. Fakta yang nyata

Bicaralah berdasarkan dan menggunakan data dan fakta. Tidak ada asumsi, usahakan untuk mengacu pada standar dan prosedur operasi.

4. Berikan respon dan jawaban yang cepat

Buat rencana perbaikan dan tindakan pencegahan di hari yang sama. Setelah itu, tetapkan tujuan tindakan pencegahan dalam seminggu, dan tindakan korektif dalam kurun waktu dua minggu.

5. Penalaran yang logis

Memiliki penalaran yang terstruktur dan logis penting agar bisa menemukan akar penyebab masalah dan memvalidasi semua pihak yang terlibat untuk memfasilitasi implementasi. Jadi, setiap orang memiliki hak dan tanggung jawab dalam mengambil bagian dari tindakan mereka.

6. Yokoten (duplikasi ke proses serupa)

Bila ada solusi dan tindakan perbaikan yang diambil, lakukan juga terhadap proses yang serupa.

Oleh karena itu, quick response quality control memungkinkan untuk memperkuat kontrol diri dan membangun kualitas pada setiap tahap proses. Sehingga kita dapat memberikan nilai untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Baca Juga: 7 Keuntungan dari Konsep Aliran One Piece Flow dalam Proses Produksi

Metode ini diimplementasikan untuk menganalisis proses kerja yang cacat dan abnormal. Pola pikir mengenai QRQC juga diharapkan akan terus meningkat setiap hari. Untuk itu, pimpinan perlu mengajukan pertanyaan, seperti: “Apa yang Anda tingkatkan kemarin?”, dan pimpinan tetap menjadi penjamin metode ini tetap berjalan dengan yang diharapkan.

Penggunaan proses pemecahan masalah yang baik oleh karyawan akan mengarah pada hasil kerja yang membaik setiap harinya. Mindset quick response quality control adalah segera mengimplementasikan apa yang bisa diimplementasikan tanpa menunggu solusi yang sempurna terlebih dahulu. Inti dari QRQC adalah merespon secara cepat setiap masalah, bukan menyembunyikannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.