Dalam proses pengamplasan, banyak sekali permasalahan yang mungkin bisa Anda temukan. Salah satunya yaitu permasalahan serat kayu yang berdiri kembali setelah diamplas. Kondisi ini akan membuat lapisan permukaan yang diamplas menjadi tidak sempurna, juga mengurangi nilai estetikanya.
Untuk menghasilkan produk yang sempurna memang tidak mudah, karena Anda perlu melewati proses yang cukup panjang mulai dari proses memilih bahan, pengamplasan, dan finishing. Sering kali kita temui panel yang sudah diamplas ketika diraba masih terasa ada permukaan yang kasar.
Ketika permukaan masih terasa kasar, maka proses produksi akan sedikit terhambat karena Anda perlu melakukan pengamplasan ulang pada bagian repair yang akan menyita lebih banyak biaya dan waktu tambahan.
Lalu, bagaimana jika suatu saat Anda mengalami hal tersebut ketika sedang menjalani proses produksi?
Tak perlu khawatir, permasalahan tersebut dapat kita hindari atau dikurangi dengan cara mengantisipasi proses pengamplasan sebelum masalahnya terjadi. Mengingat serat kayu berbeda-beda dari tiap jenis kayunya, ada serat kayu jati, serat kayu mahoni, serat kayu pinus, dan serat kayu lainnya, maka Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan untuk Mengatasi Masalah Serat Kayu
1. Kombinasi grit tidak sesuai
Penggunaan grit yang tidak sesuai seringkali ditemui di beberapa perusahaan besar. Karena ingin mempercepat proses pengamplasan, alhasil dalam prosesnya melakukan lompatan grit yang terlalu jauh.
Contohnya, pada awal proses sanding #80 dilakukan dengan daya kikis 0.6 mm. Lalu, langsung dilanjutkan ke #240 yang memiliki daya kikis 0.10 mm, sehingga serat kayu yang ditimbulkan grit 80 tidak bisa dihilangkan secara maksimal oleh grit 180.
Baca Juga: Aluminium Oxide vs Silicon Carbide untuk Pengampelasan
Untuk menghindari hal ini, ada solusi yang bisa Anda lakukan. Diperlukan perubahan lompatan grit yang tidak terlalu jauh, misalnya seperti 80-120-180 dan seterusnya. Mengapa demikian? Karena kombinasi grit yang ideal adalah grit yang melakukan satu lompatan secara berurutan.
Berikut adalah tabel lompatan grit yang ideal:
2. Kecepatan pengamplasan (cutting speed) kurang memadai dan kecepatan conveyor terlalu tinggi
Jika Anda mengamplas menggunakan mesin untuk mengatasi masalah serat kayu, sebaiknya gunakan speed yang tinggi untuk memulai proses pengamplasan pada kayu keras. Selain itu, perhatikan juga kecepatan conveyor yang diperlambat agar mampu mengikis permukaan dan mengatasi serat kayu secara maksimal.
Baca Juga: Tips Memilih Amplas dari Bahan, Tahapan, dan Aplikasi
Berikut rekomendasinya:
Selain permasalahan cutting speed dan conveyor, kelembaban kayu juga perlu diperhatikan pada saat penyimpanan kayu sebelum maupun sesudah diamplas.
Untuk mengantisipasi hal ini, Anda bisa menggunakan plastik wrapping dengan cara membungkus tumpukan panel yang sudah melalui proses sanding tetapi belum dilanjutkan untuk proses berikutnya. Hal ini dilakukan agar suhu kayu selalu terjaga.