Jenis-Jenis Cat (Coatings) untuk Wood Finishing

Cat atau coating adalah bahan finishing yang membentuk lapisan film yang akan melapisi permukaan di bawahnya. Jenis cat beragam dengan lapisan film yang berfungsi untuk memberikan perlindungan pada substrate di bawahnya beserta stain, glaze, filler dan bahan finishing lain yang diaplikasikan di atas permukaan. 

Selain memberi perlindungan, lapisan film ini juga berfungsi untuk membentuk gloss dalam finishing. Lanta, dalam artikel kali ini, kami akan membahas mengenai jenis-jenis cat (coating) yang biasa digunakan untuk wood finishing

Berdasarkan warnanya, ada dua jenis coating, yaitu:

  • Colored coating

Colored coating adalah cat yang dicampur dengan pigment dan digunakan juga sebagai stain atau pembentuk warna. Bahan ini dapat juga dikategorikan sebagai stain dan dikenal dengan nama base coat, paint, enamel atau primer.

  • Clear coating

Clear coating adalah cat yang tidak mengandung pigment di dalamnya. Bahan ini akan menghasilkan lapisan film yang jernih. Lapisan clear coating tidak akan membentuk warna, tetapi akan menentukan ketebalan lapisan film, kehalusan permukaan, dan gloss finishing yang terlihat mengkilap.

Jenis-Jenis Cat (Coating) dalam Wood Finishing

Coating dibuat dengan bahan utama yaitu resin atau campuran resin yang kemudian akan mengeras dan membentuk satu lapisan film ketika bahannya sudah mengering. Campuran resin tersebut biasanya dilarutkan dalam solvent dan diberi tambahan beberapa bahan aditif untuk menghasilkan sifat-sifat yang diharapkan.

Baca Juga: Tips Mengecat Kayu agar Hasilnya Bagus dan Halus

Ada banyak jenis coating, tetapi yang paling sering digunakan dalam industri wood finishing hanya beberapa, seperti NC, Acrylic AC, PU, UV, dan water based coating

jenis cat
Ilustrasi warna dan tekstur kayu. (dok. Pixabay)
  • Cat NC (Nitrocellulose coating)

Dibuat dengan bahan utama nitrocellulose resin, cat NC merupakan cat satu komponen yang mudah digunakan dan ditangani. Cat ini dapat kering pada suhu kamar dengan cepat dan menghasilkan lapisan film yang sangat jernih, tipis, dan alami. Cat NC merupakan bahan paling cocok untuk digunakan pada finishing yang membutuhkan keindahan penampilan maksimal. Hampir semua warna dan penampilan finishing dapat dihasilkan oleh cat jenis ini dengan mudah dan cepat.

Cat NC ini mempunyai ketahanannya yang relatif rendah terhadap goresan, panas, dan bahan solvent. Lapisan film yang dihasilkan merupakan lapisan termoplastis yang akan larut kembali dengan solvent. Bahan ini juga tidak bisa menghasilkan lapisan film yang tebal karena itu tidak cocok untuk finishing yang membutuhkan lapisan film yang tebal.

Lantas, kelemahan lain dari cat NC adalah lapisan filmnya cenderung akan menguning (yellowing) setelah terpapar sinar matahari langsung selama beberapa waktu. Lapisan film yang menguning memang tidak akan terlihat pada finishing dengan warna-warna yang tua, tetapi dapat mengganggu hasilnya karena bisa mengubah warna pada finishing yang menggunakan warna putih atau warna-warna muda.

  • Cat acrylic atau butyrate

Cat butyrate dikembangkan untuk mengatasi masalah yellowing yang biasa ditemukan pada cat NC. Cat ini dibuat dari resin cellulose acetate butyrate dan acrylic sebagai bahan utamanya. Inilah sebabnya banyak orang yang menyebut cat ini sebagai cat acrylic. Untuk jenis cat ini, bahan satu komponennya bisa kering pada suhu kamar dan cenderung mudah digunakan seperti cat NC.

Untuk kekuatan dan ketahanannya hampir sama dengan cat NC, yaitu ketahanan yang relatif rendah terhadap solvent, panas yang tinggi, dan goresan. Menariknya, cat butyrate tidak akan menguning karena memang didesain untuk digunakan pada finishing permukaan yang memiliki warna-warna putih.

Maka dari itu, cat ini kurang cocok jika digunakan untuk proses finishing warna-warna selain cokelat atau warna tua, karena lapisan film yang dihasilkan cat butyrate tidak sejernih cat NC. Pasalnya, lapisan film cat ini akan memberikan tampilan sedikit keputihan (cloudy) yang tidak mengganggu dan cocok untuk warna putih, tetapi akan mengurangi kejernihan pada warna finishing dengan warna cokelat, hitam, atau warna tua/gelap.

  • Cat melamin (melamic, acid curing coating)

Berbeda dengan yang sebelumnya, cat melamin merupakan cat dua komponen dengan bahan baku utama resin melamin. Bahan ini memiliki dua komponen yaitu bahan itu sendiri dan hardener yang harus dicampurkan dengan perbandingan yang tepat untuk bisa kering sempurna.

Cat melamin bisa menghasilkan lapisan film yang keras, kuat, mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap solvent, goresan, dan panas. Karena itu, cat ini bisa digunakan untuk finishing pada produk-produk yang membutuhkan ketahanan yang tinggi, seperti kitchen cabinet, mebel untuk hotel, meja makan, dan lain-lain.

Salah satu keunggulan dari cat melamin yaitu cat ini bisa menghasilkan lapisan film yang lebih tebal dibandingkan dengan cat jenis NC. Hal ini membuat cat ini menjadi pilihan terbaik yang bisa digunakan untuk finishing yang membutuhkan lapisan film tebal.

Namun, cat melamin memiliki kelemahan yaitu tampilan akhir yang dihasilkan cenderung terlihat tebal dan nampak seperti plastik (plastic looked). Tampilan seperti ini membuat hasil finishing terlihat kurang indah.

Proses pengeringan cat ini terjadi dengan reaksi kimia dan penguapan solvent, disertai pengeluaran gas formaldehid yang beracun dan berbau tak enak.

Baca Juga: Aluminium Oxide vs Silicon Carbide untuk Pengampelasan

Formaldehid merupakan salah satu gas yang dianggap sebagai polutan di banyak negara. Hal ini membuat pengguna cat jenis ini semakin sedikit karena adanya peraturan-peraturan yang membatasi emisi gas formaldehid di seluruh dunia.

  • Precatalysed (precat coating)

Cat precat (precatalysed atau precat coating) sebenarnya adalah cat jenis acid curing (melamin) yang dibuat dalam satu komponen. Cat jenis ini akan lebih mudah diaplikasikan dibandingkan cat jenis acid curing yang terdiri dari dua komponen.

Lapisan film yang terbentuk akan lebih cepat kering dan lebih mudah ditangani dibandingkan dengan cat acid curing yang merupakan dua komponen.

Solid content dari cat ini lebih kecil dibandingkan dengan cat jenis acid curing, karena itu lapisan film yang dihasilkan akan lebih tipis dan lebih alami. Cat ini merupakan salah satu pilihan yang banyak digunakan apabila menginginkan suatu lapisan finishing yang tidak terlalu tebal, tetapi lebih kuat dibandingkan dengan cat jenis NC.

  • Cat PU (Polyurethane coating)

Cat PU adalah cat yang menggunakan resin urethane sebagai bahan utamanya. Kalau melihat dari namanya, ada beberapa jenis cat PU. Namun, cat PU yang paling sering digunakan untuk wood finishing adalah cat PU dua komponen yang diencerkan dengan solvent dan dapat kering pada suhu kamar. Cat PU ini akan menghasilkan lapisan finishing yang kuat, tahan panas, tahan gores, dan tahan bahan kimia.

Banyak orang yang menganggap cat PU lebih kuat dibandingkan melamin, meskipun sebenarnya kekuatan cat PU ini tergantung juga dari jenis dan kualitas dari cat itu sendiri. Cat PU bisa menghasilkan lapisan film yang tebal, karena itu bisa digunakan untuk proses finishing yang close pores dan membutuhkan lapisan film yang tebal.

Cat PU ini biasanya dipakai untuk finishing pada mebel yang membutuhkan perlindungan yang lebih baik. Misalnya untuk meja makan, mebel untuk hotel, pub, dan cafe. Cat jenis ini menghasilkan suatu penampilan yang soft dan banyak disukai orang.

Meskipun pada saat pengeringannya, cat jenis ini juga mengeluarkan gas isocyanate yang beracun, tetapi cat ini dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan cat jenis melamin.

  • Cat UV (UV Coating)

Cat UV atau UV coating merupakan coating yang menggunakan reaksi polimerisasi yang dipicu oleh sinar ultraviolet sebagai katalisator untuk proses pengeringannya. Cat ini sangat kuat, tahan terhadap goresan, panas, solvent, dan panas. Cat ini juga bisa menghasilkan lapisan film yang tebal dengan cepat dan aman, dibandingkan dengan cat jenis lainnya.

Banyak pabrik mebel menggunakan cat UV sebagai lapisan cat pertama untuk kemudian dilapisi dengan cat PU atau NC, untuk menghasilkan finishing dengan lapisan film yang tebal. Selain ketahanannya yang sangat tinggi, cat ini juga menghasilkan efisiensi pemakaian yang sangat tinggi.

Cat jenis ini biasa dibuat dalam bentuk hisolid (solid content sampai hampir 100%), dengan demikian tidak ada finishing cost dari penggunaan thinner dari solvent yang bisa mencapai 30% dari seluruh kebutuhan finishing material.

Baca Juga: Tips Memperbaiki Goresan di Lantai Vinyl Kayu

Cat ini diaplikasikan dengan menggunakan roller coater yang memberikan efisiensi pemakaian hampir 100%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi spray yang hanya menghasilkan efisiensi sekitar 60%.

Cat ini juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi gas dari penguapan solvent. Karena itu, cat ini banyak digunakan dalam industri wood finishing di negara-negara maju yang menghendaki proses finishing cepat, murah, dan ramah lingkungan.

Kelemahan dari cat ini adalah bahwa cat ini membutuhkan rangkaian oven lampu UV untuk proses pengeringannya. Hal ini membuat cat ini hanya efektif untuk diaplikasikan pada permukaan yang datar saja.

  • Cat waterbased (waterbased coating)

Cat waterbased ialah coating yang menggunakan air sebagai pengencernya. Cat waterbased ini merupakan cat yang ramah lingkungan dan relatif lebih aman dibandingkan cat yang menggunakan solvent sebagai pengencernya. Harga solvent yang semakin mahal dan isu lingkungan yang makin menguat telah membuat waterbased menjadi semakin populer saat ini.

Akan tetapi, cat waterbased ini relatif lebih susah digunakan dibandingkan dengan cat yang menggunakan solvent sebagai pengencer. Pengeringan cat ini sangat tergantung pada kondisi lingkungan, terutama kelembaban dan suhu udara di sekitarnya.

Pada saat kondisi udara dalam ruang finishing relatif kering dan suhu udara relatif panas, maka cat ini bisa kering dengan cepat dan mudah.

Namun, pada saat udara lembab dan suhu dingin, maka cat ini menjadi sulit kering dan banyak masalah timbul, seperti cat yang tidak kering, blushing, dan lain-lain.

Penyediaan oven pada ruang finishing sangat dianjurkan untuk bisa mengontrol suhu dan kelembaban udara untuk meminimalkan timbulnya masalah pada aplikasi cat waterbased.

Artikel ini ditulis oleh Wisno (www.wisnofurniturefinishing.com) dan dipublikasikan di Majalah WOODMAG edisi 45 September 2015 halaman 16-19.

Leave a Reply

Your email address will not be published.