Industri kayu di Indonesia masih jadi salah satu industri ekspor yang sangat menjanjikan. Buktinya, menurut laporan Agro Indonesia, ekspor kayu nasional menembus $13,57 miliar atau sekitar Rp211 triliun pada 2021. Angka ini naik sekitar 17,7% dibandingkan 2020. Beberapa produk yang diekspor seperti furnitur kayu hingga aksesoris kayu seperti jam tangan kayu.
Salah satunya seperti produk jam tangan kayu PALA Nusantara dan Eboni Watch yang berhasil dipamerkan di G20 Indonesia. G20 (Group of Twenty) Indonesia sendiri merupakan forum internasional yang fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan.
Pada kesempatan kali ini, dua merek jam tangan kayu PALA Nusantara dan Eboni Watch dipilih sebagai suvenir dalam acara G20 Indonesia. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, jam tangan kayu PALA Nusantara asal Bandung ini dipilih menjadi suvenir G20 karena desainnya yang unik dan terinspirasi dari kisah Nusantara.
Pendirian PALA Nusantara dan Eboni Watch
PALA Nusantara asal Bandung, Jawa Barat pertama kali berdiri pada 2017 oleh Ilham Pinastiko yang merupakan lulusan magister desain produk Institut Teknologi Bandung (ITB). Nama PALA sendiri diambilnya dari nama tanaman rempah di Kepulauan Maluku, dan Nusantara. Rupanya, kata tersebut dipilih untuk merepresentasikan kekayaan budaya Indonesia pada produknya,
Baca Juga: IFMAC & WOODMAC 2022: Tingkatkan Ketangguhan Industri Furnitur Pasca-pandemi
Sementara itu, Eboni Watch asal Klaten, Jawa Tengah didirikan lebih lama lagi yaitu sejak 2014 oleh Afidha Fajar Adhitya. Menariknya, Afidha sama sekali tak memiliki latar belakang selaras dengan bidang yang ia geluti sekarang, di mana ia merupakan lulusan jurusan bahasa Inggris.
Kesamaan pendiri PALA Nusantara dan Eboni Watch yaitu mereka memiliki ketertarikan di industri kayu, karena kayu ialah bahan yang paling dekat dengan manusia dan tidak artifisial.
Perjalanan Pembuatan Jam Kayu Indonesia
Baik PALA Nusantara maupun Eboni Watch melewati proses pembuatan kayu yang bisa dikatakan tidak mudah. Afidha bahkan pernah bercerita kalau pernah mendapatkan komplain dari pelanggannya yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) karena produk jam tangan yang dihasilkan justru berbentuk lonjong, tidak bulat seperti yang seharusnya.
Hal itu terjadi akibat proses pembuatan jam kayu masih dilakukan secara manual. Sehingga bentuk dari jam kayunya cenderung tak sama satu dan lainnya. Hingga akhirnya pada 2019, ia menggunakan mesin bubut CNC dan mempelajari cara menggunakannya melalui YouTube.
Sementara itu, Ilham (pendiri PALA Nusantara) pertama kali memproduksi jam tangan kayu bersama mitranya pada 2011. Produk yang termasuk pionir pada saat itu mampu dibanderol dengan harga mencapai Rp2 juta. Karena keberhasilan itulah, akhirnya Ilham memutuskan untuk mendirikan PALA Nusantara pada 2017. Saat ini, produksi jam kayu PALA Nusantara bisa menghasilkan sekitar 30 buah jam per hari yang sudah dirakit. Bahkan, hebatnya lagi, 70% dari pegawainya juga merupakan warga lokal Bandung.
Baca Juga: UMKM Uleen Ubah Limbah Kayu Ulin Menjadi Produk Ekspor
Estimasi harga jam tangan kayu PALA Nusantara berkisar antara Rp399 ribu sampai Rp1,9 juta dengan omset yang mencapai angka Rp1 miliar. Sedangkan harga Eboni Watch berkisar antara Rp299 ribu sampai Rp699 ribu.
Jam Tangan Kayu yang Mulai Mendunia
PALA Nusantara seringkali mengikuti beberapa ajang penghargaan seperti Wismilak, The Big Start Indonesia oleh Blibli, hingga akhirnya memenangkan penghargaan Good Design Award pada 2017. Kemenangan itu membuat produk PALA Nusantara mulai bisa diterima oleh pasar.
Tidak hanya itu, pada 2019, PALA Nusantara bahkan pernah meluncurkan produk “the first vegan watch in the world” yang dibuat dengan berbahan dasar jamur di Milan, Italia. Tak heran jika sejauh ini, PALA Nusantara sudah berhasil menyabet 18 penghargaan internasional.
Selaras dengan itu, Eboni Watch juga banyak menorehkan prestasi di kancah internasional, seperti Golden Pin Design Award 2020 di Taiwan, Indonesia Good Design Selection (IGDS) Award 2021, dan dua kali memenangkan People’s Choice di IGDS pada 2019 dan 2020.
Sejalan dengan berbagai penghargaannya, baik PALA Nusantara maupun Eboni Watch pun telah berhasil mengekspor ribuan produknya ke Eropa, Asia, dan Amerika seperti Kanada, New York, Korea Selatan, Jerman, Jepang, Afrika Selatan, Rusia, Amerika Latin, dan Swiss.