Ketika berbicara tentang mesin Wide Belt Sander (WBS), salah satu bagian terpentingnya yaitu contact drum atau yang biasa disebut CD dan pad. Keduanya sangat berpengaruh pada hasil bidang yang diamplas. Maka dari itu, pengguna perlu mengetahui karakter dari CD dan pad agar dapat memperoleh hasil pengamplasan yang sesuai dengan keinginannya.
Dalam praktiknya, kita akan dengan mudah menemukan berbagai ukuran diameter CD, mulai dari ukuran 100 hingga 500 milimeter. Semakin kecil diameter CD, maka semakin ‘agresif’ pula sifatnya ketika digunakan. Sebab, diameter contact drum yang semakin kecil akan menghasilkan makin sempitnya permukaan yang bersentuhan dengan permukaan benda kerja yang hendak diamplas.
Hal tersebut artinya tekanan yang diperoleh juga semakin besar untuk bidang yang sempit. Coba bandingkan ini dengan tekanan serupa yang ditimpakan pada bidang sentuh yang lebih luas dan lebar. Maka, tekanan yang diberikan akan menjadi lebih ringan pada setiap satuan luas permukaan bidang.
Dengan begitu, semakin kecil diameter CD, akan menghasilkan bidang yang semakin sempit. Hal ini mengakibatkan semakin agresif pengamplasan yang bisa dilakukan pada diameter CD yang lebih kecil jika dibandingkan dengan proses pengamplasan diameter CD yang lebih besar.
Baca Juga: Pengamplasan High Gloss Bidang Lengkung dengan Mesin Double Action Sander
Mengenal Bentuk Contact Drum dan Pad
Contact drum memiliki permukaan yang terbuat dari karet keras, dengan tingkat kekerasan yang disimbolkan menggunakan derajat (°) shore.
Tingkat kekerasan CD akan sangat berpengaruh pada hasil pengamplasan bidangnya. Katakanlah pada CD yang memiliki diameter 200 milimeter dan kekerasan mencapai angka 90º shore, sudah pasti proses pengamplasannya akan lebih agresif dibandingkan dengan CD yang memiliki diameter 300 milimeter dan kekerasan 30º shore.
Inilah sebabnya contact drum dengan diameter 200 milimeter dan kekerasan 90º shore akan lebih sesuai untuk penggunaan kalibrasi intermediate (menengah). Sementara itu, CD dengan diameter 300 milimeter dan kekerasan 30º shore akan lebih cocok digunakan dalam proses finishing, karena hasil pengamplasannya pun lebih bagus.
Sebelumnya kita sudah membahas tentang contact drum, lantas sekarang kita beralih ke pad. Untuk pad, gambaran serupa juga berlaku, di mana lebar dan sempitnya permukaan pad akan sangat menentukan tingkat agresivitasnya.
Umumnya, pad yang sering digunakan adalah pad yang memiliki lebar mulai dari 70 milimeter, 100 milimeter, hingga 150 milimeter. Namun, tersedia juga pad dengan lebih yang lebih luas lagi, yaitu mencapai 40 milimeter. Pad selebar ini akan lebih agresif dibandingkan dengan pad serupa yang hanya memiliki lebar mencapai 50 milimeter dan 60 milimeter.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Backing Amplas
Melihat berdasarkan dari agresivitasnya, pad dengan lebar 40 milimeter lebih sesuai untuk pengamplasan medium-density fiberboard (MDF) yang memang memiliki tingkat kekerasan cukup tinggi. Anda bisa kombinasikan lebar sempitnya dengan tingkat kekerasan felt. Sekalipun cara ini tak banyak berpengaruh, setidaknya ini tetap bisa menjadi pertimbangkan Anda. terutama jika tujuan pengamplasan ingin mencari tingkat kehalusan yang sempurna.
Jika Anda punya bisnis di industri woodworking dan metal working, Ekamant menyediakan produk amplas dengan grit yang beragam, mulai dari grit #40 hingga #1000 untuk memenuhi kebutuhan finishing. Pasalnya, produk amplas yang tersedia di Ekamant cocok digunakan untuk woodworking dan metal working, dengan jenis amplas untuk plywood, high gloss, dan lain-lain.
Produk ampelas Ekamant juga dilengkapi dengan stearate yang berfungsi sebagai pelumas antara amplas dan benda kerja atau permukaan yang hendak diamplas. Ini akan memungkinkan ampelas bergerak lebih lancar di seluruh permukaan dan menghasilkan lebih sedikit gesekan, panas, dan statis.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi ekamantindonesia.com.