Management

Kenali 8 Langkah Penerapan Just in Time & Untung Ruginya!
Management

Kenali 8 Langkah Penerapan Just in Time & Untung Ruginya!

Just in Time (JIT) ialah strategi untuk menyesuaikan permintaan dengan stock perusahaan. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi overproduction atau produksi yang berlebihan. JIT membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan dengan memproduksi barang hanya sesuai kebutuhan dalam proses produksi. Ini juga merupakan strategi untuk memproduksi barang yang tepat pada waktu yang tepat serta dalam jumlah yang tepat. Bersambung dari artikel sebelumnya, kali ini, kami membahas mengenai langkah penerapan Just in Time pada perusahaan secara umum, sebagaimana melansir Impact First Co. Baca Juga: Kenali Lean Manufacturing dan 3 Jenis Pemborosannya! 8 Langkah Penerapan Just in Time Design Dalam proses Just in Time, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan revi...
Mengenal Salah Satu Pilar Lean Manufacturing: Just in Time
Management

Mengenal Salah Satu Pilar Lean Manufacturing: Just in Time

Di artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang lean manufacturing dan bagaimana konsep ini sangat penting diterapkan untuk meminimalisir adanya pemborosan.  Lantas, kali ini, kita akan membahas mengenai Just in Time (JIT) yang merupakan salah satu pilar dari lean manufacturing. Menurut pengertiannya, Just in Time ialah strategi untuk menyesuaikan permintaan dengan stock perusahaan. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi overproduction atau produksi yang berlebihan. Ini juga merupakan strategi untuk memproduksi barang yang tepat pada waktu yang tepat serta dalam jumlah yang tepat. JIT membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan dengan memproduksi barang hanya sesuai kebutuhan dalam proses produksi. Pendekatan ini dirancang untuk meminimalkan inve...
Kenali Lean Manufacturing dan 3 Jenis Pemborosannya!
Management

Kenali Lean Manufacturing dan 3 Jenis Pemborosannya!

Lean manufacturing adalah proses produksi dengan melakukan lebih banyak dan menggunakan lebih sedikit waktu, ruang, bahan, mesin, dan tenaga manusia dalam menghasilkan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Proses ini dikenal juga sebagai Toyota Production System yang bertujuan menghilangkan pemborosan sekaligus meningkatkan keuntungan perusahaan.  Maka dari itu, metode lean manufacturing menjadi satu-satunya strategi efektif pada sistem ekonomi baru. Agar lebih memudahkan pemahaman terkait lean manufacturing, bisa merujuk pada House of Lean Production di bawah ini: Mengapa lean manufacturing penting? Salah satu alasan mengapa lean manufacturing penting dilakukan yaitu untuk mencari jawaban mengenai bagaimana melakukan pengurangan biaya.  ...
Mengenal 8 Pilar Total Productive Management (TPM)
Management

Mengenal 8 Pilar Total Productive Management (TPM)

Secara singkat, total productive management atau TPM merupakan pendekatan yang menekankan pemeliharaan proaktif dan preventif sebagai upaya untuk memaksimalkan efisiensi operasional peralatan yang digunakan oleh produksi. Implementasi dari program ini menciptakan tanggung jawab yang besar dalam pemeliharaan peralatan, serta mendorong keterlibatan yang lebih besar bagi para pekerja pabrik itu sendiri.  Di lingkungan yang tepat, TPM akan sangat efektif menciptakan produktivitas, termasuk terkait waktu, yakni mengurangi waktu siklus produksi, dan menghilangkan cacat produk akhir. Lalu, bagaimana cara total productive management memindahkan tugas pemeliharaan? Biasanya, 20%-50% dari tugas baru pemeliharaan departemen akan dipindahkan ke produksi.  Tugas baru yang dimaksu...
Overall Equipment Effectiveness (OEE): Pengertian sampai Contohnya
Management

Overall Equipment Effectiveness (OEE): Pengertian sampai Contohnya

Dalam industri manufaktur, perusahaan sering kali mencoba meningkatkan seberapa cepat kemampuan mereka dalam membuat barang berkualitas. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menjual lebih banyak produk dalam sekali waktu. Maka dari itu, perusahaan biasanya akan memantau kecepatan dan kualitas produksi dengan menggunakan metrik, seperti Overall Equipment Effectiveness atau OEE. Metrik OEE akan memberi tahu jika mesin beroperasi dalam kapasitas penuh. Selain itu, metrik ini juga memberikan insight mengenai area mana saja yang mungkin memerlukan upgrade.  Untuk mengetahui lebih jauh mengenai OEE, mari kita menyamakan persepsi mengenai apa itu Overall Equipment Effectiveness atau OEE. Menurut pengertiannya, OEE adalah metrik yang digunakan untuk mengukur produk...
Mengenal Pengertian, Jenis, hingga Cara Kerja Inspeksi Produk
Management

Mengenal Pengertian, Jenis, hingga Cara Kerja Inspeksi Produk

Dalam produksi barang, salah satu hal yang tidak boleh terlewatkan adalah inspeksi produk. Hal ini dilakukan agar perusahaan tetap dapat mengontrol dan mempertahankan kualitas terbaik dari produk yang mereka produksi. Tak hanya itu, inspeksi produk juga memiliki tujuan yang sangat penting untuk memastikan produk yang diproduksi telah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam persyaratan dan spesifikasi produk sebelumnya. Lalu, seperti apa pengertian, jenis, hingga cara kerja inspeksi produk dalam kegiatan manufacturing atau produksi barang? Pengertian Inspeksi Produk Jika berbicara tentang inspeksi produk, tentu hal ini akan selalu berkaitan dengan bagian Quality Control atau QC. Pasalnya, prosedur dari inspeksi produk ini sendiri untuk memastikan bahwa produk yang diprodu...
Mengenal Inventory Carrying Cost dalam Manajemen Perusahaan
Management

Mengenal Inventory Carrying Cost dalam Manajemen Perusahaan

Apakah Anda familiar dengan istilah Inventory Carrying Costs? Ini merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan inventaris. Biaya ini mencakup faktor-faktor yang berdampak signifikan pada profitabilitas perusahaan. Beberapa komponen utamanya yaitu biaya penyimpanan fisik, mulai dari sewa gedung, listrik, dan keamanan. Tak hanya itu, ada pula biaya asuransi yang berfungsi untuk melindungi inventaris dari risiko pencurian atau kerusakan. Biaya kehilangan peluang atau hilangnya potensi pendapatan karena adanya penumpukan inventaris yang berlebihan serta tidak optimal juga merupakan salah satu bagian dari Inventory Carrying Costs. Lalu, apa saja faktor yang memengaruhi Inventory Carrying Costs? Baca Juga: Bukan Hanya Terapkan K3, Ini 5 Langkah Menuju Zero Accident Faktor-faktor...
Bukan Hanya Terapkan K3, Ini 5 Langkah Menuju Zero Accident
Management

Bukan Hanya Terapkan K3, Ini 5 Langkah Menuju Zero Accident

Zero accident adalah Key Performance Indicator (KPI) yang paling penting, terutama bagi perusahaan yang memiliki pekerja pabrik. Pasalnya, semua departemen, divisi, unit kerja, komite, panitia, dan team menetapkan target zero accident selama aktivitas pekerjaan dilakukan. Untuk itu, zero accident harus dicapai melalui 5 (lima) proses. Mulai dari pembentukan safety officer, P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja), pembuatan agenda kerja K3 (task list), budget, dan kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja. Contohnya ialah departemen produksi menargetkan zero accident yaitu tanpa adanya kecelakaan kerja per 100000 hour di mesin A. Selain itu, departemen maintenance membuat target zero accident yaitu tanpa kecelakaan kerja interval 365 hari kalender (pekerjaan m...
Mengenal Metode “Stop 6 Safety” Toyota
Management

Mengenal Metode “Stop 6 Safety” Toyota

Keselamatan selalu menjadi landasan budaya perusahaan Toyota. Hal ini merupakan warisan yang berasal dari pertengahan abad ke-20. Salah satunya dengan penerapan Stop 6 Safety. Dari awal pembentukan Komite Keselamatan dan Kesehatan pada 1938 hingga standar keselamatan ketat yang diterapkan selama bertahun-tahun, Toyota secara konsisten memprioritaskan kesejahteraan karyawannya. Komitmen terhadap keselamatan memuncak dalam peluncuran inisiatif keselamatan Stop 6 pada Januari 1992, yang berfokus pada pencegahan enam jenis kecelakaan kerja yang paling umum. Dalam pengertiannya, Stop 6 Safety merupakan usaha untuk mencegah keselamatan kerja. Usaha ini digolongkan dengan merujuk pada “6 Tipe Kecelakaan”.  Maka dari itu, Stop 6 Safety menjadi aktivitas yang dilakukan untuk mence...
Perbedaan Koreksi, Tindakan Korektif, dan Pencegahan
Management

Perbedaan Koreksi, Tindakan Korektif, dan Pencegahan

Ketika mendapatkan keluhan dari pelanggan, kita sering kali diminta untuk mengambil tindakan pencegahan dan perbaikan.  Tujuannya jelas untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan dan membenahi masalah secepat sekaligus sebaik mungkin agar tidak merugikan. Pelanggan yang mengajukan keluhan tentu akan berharap agar masalah yang sudah terjadi dapat segera diperbaiki dan tidak berulang di kemudian hari.  Maka dari itu, penyelesaian secara cepat dan tepat sangat diperlukan di sini. Anda mungkin sudah tidak asing dengan istilah koreksi (correction), tindakan korektif (corrective), dan tindakan pencegahan (preventive). Namun, apa perbedaannya? Sebelum membahas mengenai perbedaan antara ketiganya, kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan ketidaksesuaian...