Banyaknya jenis aplikasi pengamplasan akan memengaruhi jenis amplas yang digunakan. Baik dilihat dari jenis pasir, jenis backing, dan lainnya. Untuk itu, agar bisa mendapatkan hasil pengamplasan terbaik dan sesuai dengan kebutuhan produksi, Anda perlu mengenal jenis-jenis backing amplas terlebih dahulu.
Artikel kali ini fokus membahas jenis backing amplas yang banyak digunakan pada aplikasi pengamplasan di industri woodworking. Tak hanya jenis backing amplasnya, artikel ini juga akan membahas deskripsi dan pengaplikasiannya dari masing-masing jenis backing tersebut.
Berikut jenis backing amplas yang umum digunakan dalam industri woodworking.
Jenis-Jenis Backing Amplas dalam Industri Woodworking
Dalam industri woodworking, ada dua jenis backing amplas yang paling umum digunakan, yaitu kertas dan kain. Berikut penjelasannya:
Jenis backing amplas kertas
Jenis backing kertas dibagi menjadi beberapa jenis kertas, mulai dari A hingga F paper. Jenis A paper merupakan backing yang paling tipis dan lentur dengan berat hanya sampai 80g/m². Kemudian ada B paper yang tidak terlalu berbeda jauh dengan A paper, di mana jenis kertas ini memiliki berat 85-109g/m².
Baca Juga: Amplas Terlipat pada Mesin Wide Belt Sander dan Cara Mengatasinya
Jika dilihat dari grafik kekuatan dan kelenturannya, A dan B paper memiliki kekuatan backing yang sangat kecil. Meski begitu, jenis kertas ini justru memiliki kelenturan yang sangat baik, sehingga cocok digunakan untuk pengamplasan yang dilakukan secara manual (hand sandling).
Selain cocok digunakan untuk pengamplasan manual, A dan B paper juga cocok dijepit pada mesin orbital sander (kotak) karena jenis kertas ini sangat mudah ditekuk untuk bidang profil rata pada mesin.
Untuk jenis C paper yang memiliki berat 110-134g/m², jenis kertas ini cocok digunakan pada produk tertentu dan bisa digunakan untuk pengamplasan hand sanding. Selain itu, C paper juga cocok digunakan pada ukuran amplas narrow belt pada mesin.
Jika Anda mencari amplas yang lebih tebal dan kaku, maka pilihan Anda akan lebih sesuai mulai dari D, E, hingga ke F paper. Tiga jenis kertas ini memiliki berat dari 135-250g/m² dan merupakan jenis backing amplas kertas yang paling tebal.
D, E, dan F paper biasanya digunakan pada mesin, baik itu mesin narrow belt maupun wide belt. Di atas F paper sebenarnya masih ada G paper, namun jenis backing kertas ini tidak umum digunakan karena dikhususkan pada aplikasi tertentu saja.
Jenis backing amplas kain
Sama seperti backing kertas, jenis backing kain juga dibagi menjadi beberapa jenis. Mulai dari Y cloth yaitu jenis backing kain yang paling tebal dan kuat. Y cloth merupakan kain yang murni polyester, sangat kuat, dan kaku. Aplikasinya cocok untuk pengamplasan kalibrasi yang sangat berat dengan menggunakan mesin.
Kemudian ada XY cloth, di mana jenis backing kain ini merupakan campuran kain katun dengan polyester, kuat, dan kaku. Cocok digunakan jika Anda ingin melakukan pengamplasan menengah atau intermediate dengan menggunakan mesin.
X cloth tidak jauh berbeda dengan XY cloth dan bisa digunakan untuk saling menggantikan satu sama lain. Namun, X cloth merupakan kain yang terbuat dari kain katun murni, dengan kekuatan sedang, dan kaku. Biasanya X cloth digunakan pada pengamplasan akhir menggunakan mesin sebelum proses finishing.
Baca Juga: 3 Panduan dan Aspek Teknis Memilih Jenis Amplas yang Ideal
Untuk kain yang lebih fleksibel, Anda bisa menggunakan J cloth yaitu kain yang terbuat dari kain katun murni. J cloth cocok untuk pengamplasan dengan mesin dan pengamplasan manual (hand sanding) untuk permukaan yang ada profil.
Terakhir, ada JF cloth yang terbuat dari kain katun murni dan sangat fleksibel, bahkan lebih fleksibel dibandingkan J cloth. JF cloth cocok digunakan pada aplikasi pengamplasan dengan mesin dan manual untuk profil yang lebih rumit dengan banyak ukiran dan bagian yang sulit terjangkau.
Pembagian jenis backing kain ini bertujuan agar bisa memaksimalkan proses pengamplasan. Maka dari itu, untuk pengerjaan pengamplasan yang berat, Anda direkomendasikan menggunakan Y cloth. Jika hanya ingin melakukan pengerjaan yang ringan, cukup menggunakan X cloth saja. Sedangkan XY cloth bisa digunakan untuk pengerjaan dengan tingkat menengah.