3 Panduan dan Aspek Teknis Memilih Jenis Amplas yang Ideal

Ketika berbicara tentang proses produksi furnitur kayu, langkah awal yang terpenting untuk dilakukan adalah melakukan analisa terkait proses pembuatannya. Mengapa hal ini penting dilakukan? Agar produk yang dihasilkan bisa memenuhi standar kualitas terbaik dengan proses produksi seefisien mungkin. Salah satunya dengan memilih jenis amplas yang tepat untuk digunakan.

Maka dari itu, Anda perlu memiliki pemahaman dan pengetahuan terkait proses produksi secara keseluruhan. Termasuk di dalamnya pengetahuan mengenai alat-alat yang akan digunakan untuk menunjang produksinya, salah satunya yaitu jenis amplas yang digunakan dalam proses pengamplasan saat finishing.

Artikel kali ini akan memberikan solusi untuk Anda memilih amplas yang ideal digunakan dalam proses produksi. Namun, sebelum kita membahas secara spesifik tentang bagaimana memilih amplas yang tepat, penting untuk memahami aspek teknis dari amplas, seperti jenis pasir, jenis backing, lapisan tambahan pada amplas, dan lain-lain.

Baca Juga: 5 Tips Meningkatkan Pencahayaan Alami Rumah

Tips Memilih Jenis Amplas yang Ideal untuk Proses Produksi

Tips memilih jenis amplas melihat dari jenis pasir, backing, dan lapisan tambahannya. (dok. Pexels)

Dalam memilih jenis amplas yang tepat untuk digunakan, ada komponen yang perlu Anda perhatikan dan pertimbangkan, seperti:

1. Jenis amplas dari pasirnya

Hal pertama yang perlu diperhatikan ketika ingin memilih amplas adalah jenis pasirnya. Pasalnya, pasir amplas yang biasa digunakan dalam proyek bangunan memiliki banyak sekali jenis untuk pengamplikasian. Namun, biasanya pelaku industri lebih terfokus menggunakan dua jenis pasir amplas, yaitu jenis aluminium oxide dan silicon carbide. Secara umum, semua jenis pasir amplas yang ada telah disintesis di laboratorium, sehingga telah dirancang untuk bisa cocok dengan tujuan produksi tertentu.

2. Jenis amplas dari backing-nya

Setelah sudah menentukan jenis pasir amplas yang ingin digunakan, sekarang saatnya menentukan jenis backing yang disesuaikan dengan beberapa hal, yaitu:

  • Aplikasi pengamplasan (manual/menggunakan mesin)
  • Mesin amplas yang digunakan (wide belt sander, narrow belt sander, orbital sander, dan lain-lain)
  • Kondisi mesin yang digunakan (mesin baru/mesin lama, bisa di-setting/tidak)
  • Tahapan pengamplasan (kalibrasi/intermediate/finishing)
  • Kemampuan handling amplas

Sama halnya dengan pasir amplas, backing amplas juga memiliki banyak jenis sesuai dengan pengaplikasiannya. Akan tetapi, dalam industri perkayuan umumnya hanya digunakan dua jenis backing amplas, yaitu kertas dan kain. Seperti apa perbedaan dua jenis ini?

Baca Juga: 5 Fungsi Amplas dan Alasan Furnitur Kayu Perlu Diamplas

Jenis backing amplas kertas baik untuk pengamplasan manual dengan menggunakan tangan, orbital, dan juga dapat digunakan pada pengamplasan belt lebar. Backing kertas memerlukan penanganan khusus karena mudah sobek, tergantung pada ketebalan, dan kelenturan kertasnya yang diaplikasikan pada mesin maupun manual. Untuk menjaga agar produknya tetap bagus, backing kertas harus disimpan di dalam lemari penyimpanan karena sifatnya yang sangat sensitif terhadap kelembaban. Harganya relatif lebih murah dibandingkan backing kain.

Jenis backing amplas kain cukup kuat, tahan lama, dan cocok digunakan untuk pengamplasan mesin aplikasi berat seperti kalibrasi dan intermediate. Produk kain memiliki berbagai kekuatan dan ketebalan, serta memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan kontur dan profil. Karena kain mengandung tenunan, hal ini dapat menyebabkan goresan yang kurang rata yang dapat menyebabkan masalah bila digunakan pada hasil akhir. Produk kain biasanya digunakan dalam aplikasi di mana daya tahan dan tebalnya stock removal adalah prioritas tertinggi.

3. Lapisan tambahan amplas: stearate dan antistatik

Stearate adalah lapisan tambahan yang dilapiskan pada permukaan pasir amplas. Lapisan ini berfungsi sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan saat pengamplasan. Tujuan mengurangi gesekan saat pengamplasan agar permukaan tidak terlalu panas yang nantinya bisa menyebabkan masalah pengamplasan, mulai dari pemuatan (clogging) hingga hasil akhir yang tidak rata.

Selain stearate, beberapa produk juga menyertakan antistatik khusus untuk mengurangi getaran listrik statis pada permukaan yang diamplas. Listrik statis dapat menjadi masalah besar saat pengamplasan, karena dapat menyebabkan ekstraksi debu. Hal ini tentu tidak baik dalam pengamplasan menggunakan wide belt sander, di mana statis dapat menyebabkan debu menempel pada permukaan pasir amplas dan di dalam komponen mesin sehingga menyebabkan masalah lainnya.

Baca Juga: Jenis-Jenis Cat (Coatings) untuk Wood Finishing

Karena aplikasi pada wide belt sander cenderung menghasilkan listrik statis akibat gesekan, memilih produk dengan sifat antistatik akan bermanfaat dalam mempermudah proses pengamplasan. Salah satu produk Ekamant yang bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan listrik statis yaitu amplas dengan antistatic maupun amplas dengan lapisan stearate, seperti EKA1000, EKA3001, dan EKA3001N.

Jika Anda mencari hasil akhir terbaik, Anda perlu menggunakan produk amplas yang tepat seperti EKA3001N yang dirancang untuk finishing, sehingga dapat membantu Anda mendapatkan hasil yang lebih sempurna. Produk amplas Ekamant juga dilengkapi dengan stearate yang berfungsi sebagai pelumas antara amplas dan benda kerja atau permukaan yang hendak diamplas. Ini akan memungkinkan amplas bergerak lebih lancar di seluruh permukaan dan menghasilkan lebih sedikit gesekan, panas, dan statis.Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi ekamantindonesia.com, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published.