Jenis-Jenis Pilihan Lantai yang Bagus untuk di Rumah

Begitu banyak jenis-jenis pilihan lantai yang bagus bisa jadi dapat membuat Anda bingung untuk memilih lantai apa yang paling cocok dan nyaman digunakan di rumah.

Apalagi mengingat lantai sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan rumah, karena Anda akan berjalan di atasnya dan menempatkan berbagai barang maupun furniture di atas lantai.

Tanpa sadar, pilihan lantai juga meningkatkan estetika rumah secara visual sama seperti warna cat dan furniture Anda. Selain itu, beberapa lantai pun ada yang cocok untuk ruangan tertentu.

Melansir The Spruce, baru-baru ini para ahli dari Good Housekeeping Institute mengikuti meningkatnya popularitas material seperti beton dan porcelain yang terlihat seperti kayu.

Untuk itu, mereka memberikan informasi terbaik jenis pilihan lantai terbaik yang cocok untuk digunakan di rumah, tergantung pada ruangan dan kebutuhan Anda.

Baca Juga: 5 Desain Interior Pintu Rumah yang Diperkirakan Jadi Tren di 2024

Pilihan Lantai yang Bagus untuk di Rumah

1. Lantai hardwood (kayu keras)

Ada dua jenis utama dari lantai kayu keras, yaitu kayu solid dan rekayasa (plywood). Sesuai dengan namanya, kayu solid terdiri dari sepotong kayu solid.

Sedangkan kayu plywood atau kayu rekayasa memiliki lapisan tipis yang diikat ke lapisan kayu lapis lainnya. Dalam kata lain, plywood terdiri dari beberapa lapisan kayu pabrikan yang direkatkan menjadi satu.

Kedua jenis ini memiliki banyak spesies, dengan beberapa pilihan yang paling populer berasal dari kayu oak, maple, dan kenari.

Kelebihan: Kehangatan dan keindahan lantai kayu menjadi daya tariknya, karena bahannya dapat diamplas dan disempurnakan berkali-kali (terutama pada kayu solid). 

Lantai hardwood bahkan bisa bertahan hingga beberapa dekade selama dirawat dengan baik.

Kekurangan: Harganya cenderung lebih mahal dibandingkan kayu dengan jenis non-kayu. Lantai hardwood juga rentan terhadap penyok dan goresan.

Ditambah struktur lantai kayu yang padat akan mengembang dan berkonstraksi seiring dengan perubahan tingkat kelembapan, maka lebih cocok untuk dapur atau ruang bawah tanah.

2. Lantai vinyl

Lantai vinyl dikenal sebagai salah satu pilihan lantai yang menarik. Mulai dari vinyl yang ditempel hingga yang harus dipasang langsung yang terdiri dari beberapa lapisan.

Kelebihan: Harga lembaran lantai vinyl yang ditempel sangat terjangkau.

Lalu, semua jenis vinyl tahan terhadap noda, goresan, tidak mudah penyok, dan tahan air. Pemasangannya pun mudah, terutama vinyl yang ditempel menggunakan lem.

Kekurangan: Meskipun pola dan warnanya semakin beragam, lantai vinyl masih sangat jauh dibandingkan lantai kayu asli. Jika rusak, vinyl cenderung sulit diperbaiki dan perlu diganti.

Baca Juga: 6 Alasan Furniture dan Interior Kayu Lebih Diminati

3. Lantai dengan karpet

Meskipun karpet mulai menurun pasarnya karena sudah banyak bahan lantai yang lebih menjual, tetapi karpet masih dikategorikan sebagai pilihan lantai terbesar khususnya di Amerika Serikat.

Sebagian besar karpet yang biasa digunakan untuk melapisi lantai memiliki serat-serat kecil, dengan lapisan belakang yang terbuat dari poliuretan.

Sedangkan di Eropa, karpetnya biasa dibuat dengan menenun benang panjang yang terbuat dari kain wol. Namun, harganya pun cenderung lebih mahal.

Kelebihan: Karpet meningkatkan kenyamanan dan tersedia dalam berbagai warna maupun pola. 

Pemasangannya pun mudah dan mudah dibersihkan, hanya memerlukan penyedot debu secara teratur.

Kekurangan: Karpet menampung kotoran dan debu, sehingga kurang baik untuk Anda yang memiliki alergi terhadap debu.

4. Lantai batu

Sama seperti kayu, batu adalah bahan lantai yang awet dan mampu meningkatkan nilai tambah pada rumah.

Biasanya tiga bahan batu yang digunakan sebagai lantai, yaitu batuan sedimen, batuan beku, dan batuan metamorf.

Kelebihan: Karena setiap jenis batu berbeda, maka lantai batu memiliki banyak karakter dan keunikannya sendiri. 

Batu juga merupakan bahan yang tahan lama dan tidak menampung debu.

Kekurangan: Anda perlu membayar mahal untuk sebagian besar pilihan lantai batu dan harus menggunakan tenaga profesional untuk memasangnya. 

Lantai batu juga tidak empuk, sehingga peralatan makan yang jatuh mungkin akan langsung pecah di atasnya.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Ide Dekorasi Dinding dengan Aksen Kayu

5. Lantai ubin

Ada dua jenis utama lantai ubin atau tile, yaitu keramik dan porcelain. Keramik biasanya terbuat dari campuran air dan pasir, sehingga lebih lembut namun lebih terjangkau.

Sedangkan porcelain terbuat dari tanah liat yang lebih halus dan padat serta dibakar pada suhu yang lebih tinggi, sehingga secara alami lebih keras dan tidak terlalu berpori.

Kelebihan: Lantai ubin memiliki tampilan klasik dan tersedia dalam berbagai warna dan desain. Semua ubin tahan air dan mudah dirawat. 

Ubin porcelain bahkan sangat awet, tahan terhadap goresan dan penyok.Kekurangan: Pemasangannya cukup sulit dan harganya cukup mahal, hampir setara dengan lantai kayu solid.

Leave a Reply

Your email address will not be published.