Garis-Garis Mengkilap Berkelok pada Hasil Pengamplasan

Ketika proses pengamplasan dilakukan, tak bisa dimungkiri terkadang akan ditemukan kendala yang menimbulkan hasil pengamplasan kurang sempurna (cacat). Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai salah satu cacat pengamplasan yaitu shiney lines atau cacat yang memperlihatkan adanya garis-garis mengkilap berkelok seperti pada gambar di bawah ini.

Permasalahan seperti ini disebabkan oleh adanya kotoran yang menempel di permukaan amplas. Kotoran yang biasa menempel di amplas bisa berupa lem, debu kayu, dan lacquer.

Akibat kotoran yang menempel tersebut, pengamplasan menjadi kurang sempurna karena kotoran menutupi ketajaman pasir amplas. Hal tersebut menyebabkan bagian pasir yang tumpul tertutup kotoran sehingga tidak bisa mengikis permukaan dengan maksimal.

Alih-alih mengikis permukaan, bagian pasir yang tumpul justru hanya bergesekan dengan benda yang diamplas. Akhirnya, permukaan benda yang diamplas menunjukkan garis mengkilap, panjang berkelok, dan tidak terputus yang terlihat cukup mengganggu.

Baca Juga: 5 Keunggulan Produk Amplas Ekamant, Salah Satunya Antistatex 100%

Solusi dan Tindakan Mengatasi Garis Mengkilap Berkelok dalam Pengamplasan

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi garis mengkilap berkelok dalam pengamplasan, yaitu:

  • Pertama, keluarkan amplas belt dari dalam mesin.
  • Kedua, cek seluruh permukaan amplas.
  • Ketiga, apabila terlalu banyak kotoran pada permukaan amplas, disarankan untuk mengganti amplas dengan yang baru.

Faktor yang Menyebabkan Kotoran Menempel pada Permukaan Amplas

1. Amplas lembab

Ketika kondisi amplas lembab, maka kotoran akan lebih mudah menempel ke permukaannya. Untuk menghindari hal tersebut, penyimpanan amplas harus sangat diperhatikan.

2. Panel yang akan diamplas

Kotoran juga bisa menempel pada panel kayu mentah, maupun lapisan sealer, filer, dan coating yang belum kering dengan maksimal.

permukaan yang diamplas dalam proses pengamplasan
Permukaan yang belum kering bisa menyebabkan kotoran menempel di amplas. (dok. Woodmag)

3. Terdapat banyak kotoran lem di permukaan

Panel atau benda kerja yang akan diamplas juga rawan terkena banyak kotoran ketika di permukaan tersebut terdapat banyak kotoran lem.

kotoran lem permukaan pengamplasan
Terdapat banyak kotoran lem di permukaan yang hendak diamplas. (dok. Woodmag)

4. Air jet cleaner tidak berfungsi sempurna

Angin kurang maksimal, nozzle tidak bergerak, angin yang keluar dari kompresor mengandung air sehingga tidak bisa melepaskan kotoran di permukaan pasir.

5. Lompatan grit terlalu jauh

Lompatan grit yang terlalu jauh menyebabkan amplas head kedua akan bekerja sangat berat sehingga akan lebih cepat clogging kemudian mengakibatkan cacat pengamplasan.

Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya lompatan grit hanya dilakukan setiap satu lompatan grit. Contoh kombinasi grit 3 head: 100, 150, 240.

6. Persentase pengikisan pada mesin wide belt sander tidak sesuai

Yang dimaksud di sini adalah ketika persentase pengikisan pada mesin wide belt sander antara head 1 dan 2 tidak sesuai dengan standar pengikisan.

Baca Juga: 3 Panduan dan Aspek Teknis Memilih Jenis Amplas yang Ideal

Contohnya: WBS 2 head idealnya (head 1 70% / 60%  + head 2 30%/40%), bila tidak sesuai atau terbalik (misal head 1 30% + 70%) maka head kedua akan berkerja lebih berat dan cepat clogging, sehingga penggunaan amplas lebih boros dan akan mengakibatkan cacat pengamplasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.