Ekspor Industri Kayu Indonesia BUMN Tembus 8 Negara

Ekspor industri kayu Indonesia semakin berkembang dan terus menunjukkan kemampuannya untuk meningkatkan produksi ekspor negara. Contohnya seperti UMKM Uleen yang berhasil mengekspor produk kerajinan dari limbah kayu ke negara tetangga. Kali ini, kayu olahan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perhutani Grup berhasil tembus ke delapan negara.

Bahkan, delapan negara tersebut berasal dari lima benua, yaitu Amerika Serikat (AS), Belgia, Inggris, Jerman, Australia, Jepang, Korea, dan Ethiopia. Maka itu, tidak heran jika ekspor kayu pada tahun ini, 2022, meningkat hingga 14.1%, seperti yang dilansir dari Forest Insights.

Apalagi mengingat kayu termahal di Indonesia juga menjadi kayu termahal di dunia, yaitu kayu gaharu yang memiliki aroma yang sangat wangi, sehingga digambarkan sebagai kayu dengan wangi kekayaan dan kemewahan. Indonesia pun dikenal dengan kualitas kayu yang amat baik.

Betapa tidak, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLK) juga mendukung hal tersebut dengan menyebutkan bahwa ekspor produk kayu terbaik di Indonesia mencapai US$9,75 miliar atau sekitar Rp148 miliar sepanjang Januari hingga Agustus 2022.

Ekspor Industri Kayu Indonesia Milik Perhutani Grup Mencapai Angka Rp24 Miliar

Ilustrasi pengerjaan kayu dalam industri kayu. (dok. Pixabay)

Perhutani adalah BUMN yang berbentuk perum atau perusahaan umum. Perusahaan ini memiliki tugas dan wewenang untuk mengelola sumber daya hutan yang sangat dekat dengan perkayuan. Untuk itu, Perhutani Grup terus berusaha mendorong ekspor kayu ke mancanegara.

Baca Juga: IFMAC & WOODMAC 2022: Tingkatkan Ketangguhan Industri Furnitur Pasca-pandemi

Melalui anak perusahaannya, yaitu Inhutani I, Perhutani Grup berhasil mengekspor produk kayu olahan hingga ke delapan negara di lima benua. Hingga Agustus 2022, Perhutani Grup sudah melakukan ekspor sebanyak 94 Full Container Load (FCL) dengan volume 1.820 m3. Nilai ekspornya pun mencapai USD1,7 juta atau sekitar Rp24 miliar.

Melansir Sindo News, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan bahwa volume ekspor akan terus diproyeksikan hingga 229 FCL dengan volume 2.676 m3 di akhir 2022. Ia juga mengatakan, manajemen Induk Perhutani Grup optimis dengan potensi ekspor produk serta masa depan perusahaannya jika melihat produktivitas yang dihasilkan Inhutani I.

Meski begitu, Wahyu juga menambahkan bahwa masih beberapa aspek lainnya seperti tenaga kerja, bahan baku, modal, mesin, hingga prosedur produksi yang masih perlu ditingkatkan oleh Inhutani I untuk bisa terus mendorong produksi lokal maupun global.

Produk Telah Memenuhi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)

Di sisi lain, melansir Medcom, Direktur Utama PT Inhutani I Oman Suherman menjelaskan, produk-produk hasil industri kayu Gresik telah memenuhi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). SVLK sendiri adalah sistem pelacakan yang disusun secara multistakeholder untuk memastikan legalitas dari sumber kayu yang digunakan dan beredar di pasar Indonesia.

Kapasitas yang sekarang dimiliki oleh Inhutani I saat ini mencapai 6.000 m3 per tahun dengan angka yang telah terpenuhi sebanyak 3.000 m3 per tahun. Produk-produk yang dihasilkan berupa woodworking yang disesuaikan dengan permintaan dari pembeli.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan 5 Jenis Kayu untuk Furniture

Produk utamanya yaitu Moulding, komponen pintu, furnitur, dan S4S/S2S/E4E. Sedangkan untuk produk keduanya (sub-produk) yaitu seperti Finger Join Stick, Finger Join Laminated Board, dan Solid Laminated Board.

Oman Suherman mengatakan produk yang diekspor ke Sydney, Australia, merupakan produk Wood Door yang dibuat dari jenis kayu meranti merah. Selain itu, produk yang diekspor ke Jepang adalah Wood E2E yang berasal dari jenis kayu keruing.

Hingga hari ini, Perum Perhutani Grup telah memiliki empat pabrik industri kayu yang berlokasi di Jawa, yaitu Industri Kayu Brumbung, Industri Kayu Cepu, Industri Kayu Gresik, dan Perhutani Plywood Industri (PPI) Kediri. Sedangkan Inhutani I memiliki dua pabrik industri kayu, yaitu Unit Manajemen Industri (UMI) Gresik Jawa Timur dan UMI Juwata di Kalimantan Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published.