Training Pengamplasan Ekamant dengan PT Karyabhakti Manunggal

PT Ekamant Indonesia untuk pertama kalinya mengadakan kegiatan in-house training di PT Karyabhakti Manunggal yang berlokasi di Kota Siantar, Medan, Sumatera Utara.

PT Karyabhakti Manunggal ialah perusahaan yang fokus untuk memproduksi laminating board.

Pada kesempatan kali ini, kegiatan training yang dipimpin oleh trainer Andri Franniko diikuti 12 peserta yang berasal dari divisi yang berhubungan dengan proses sanding, seperti operator, maintenance, purchasing, gudang, dan lainnya.

Seperti training rutin lainnya, PT Ekamant membawakan dua sesi pelatihan yang dimulai dengan pemberian materi di dalam kelas dan dilanjutkan coaching clinic atau praktik di lapangan.

Baca Juga: Training Pengamplasan Ekamant dengan PT Metropole Purnama Citra

Sesi Pertama Ditutup dengan Pertanyaan Menarik dari Peserta

Pemberian materi di ruang training produksi PT Karyabhakti Manunggal kali ini membawakan tentang pengenalan dasar amplas, jenis pasir amplas, dan metode pengamplasan.

Tak hanya itu, materi juga membahas tentang permasalahan yang seringkali timbul pada proses pengamplasan yang berguna untuk peserta training.

Sebab, masih banyak peserta training yang belum mengetahui tentang amplas.

Alhasil, tak bisa dimungkiri bahwa mereka mungkin belum paham untuk memilih mana yang terbaik dalam proses pengamplasan agar lebih bermanfaat dan lebih efisien lagi.

Baca Juga: Training Pengamplasan Ekamant dengan PT Casa Wood Working Industry

Di akhir sesi, ada pertanyaan dari peserta PT Karyabhakti Manunggal yang sangat menarik, yaitu “Seberapa lama daya tahan dari amplas, dan kapan harus mengganti amplas?”

Kemudian Andri Franniko menjelaskan bahwa lifetime amplas dan kapan harus menggantinya di setiap bagian produksi berbeda-beda.

“Daya tahan atau lifetime amplas tergantung dari kombinasi grit yang dipakai, banyaknya pengikisan, jenis kayu yang di-sanding, lompatan grit, kombinasi roll dan pad, kekuatan dust collector, dan lain-lain. Patokan paling sederhana kapan harus mengganti amplas yaitu ketika amplas sudah hampir tertutup (clogging) 100%, maka amplas harus segera diganti,” jelasnya.

Sesi Kedua Mengamati Penggunaan Mesin Wide Belt Sander

Setelah sesi pertama selesai, kegiatan training berlanjut ke sesi kedua di area produksi dengan mengamati penggunaan mesin Wide Belt Sander (WBS) dan ampls TX200Y.

Berbeda dengan sesi sebelumnya, coaching clinic di area produksi ini didampingi oleh kepala sanding, QC, operator, maintenance, dan beberapa bagian lainnya.

Di sini, dilakukan pengecekan dan penyetelan kembali mesin supaya hasil sanding maksimal, tidak terjadi pengikisan yang hanya setengah, tidak ada cutter marks, dan lain-lain.

Baca Juga: Training Pengenalan Dasar Amplas dengan PT Dwida Jaya Tama

Kegiatan diskusi langsung dengan operator dan maintenance dilakukan untuk mencari solusi pengamplasan terbaik serta memaksimalkan fungsi dari mesin,  operator, dan tim yang terlibat.

In-house training yang dilakukan PT Ekamant Indonesia di PT Karyabhakti Manunggal ini diharapkan menjadi efektif untuk mengedukasi peserta dalam mencari solusi bila terjadi permasalahan dalam pengamplasan.

Selain itu, kegiatan ini juga baik untuk mempererat hubungan kerjasama antara PT Ekamant Indonesia dan PT Karyabhakti Manunggal untuk bisa melakukan training kembali di kesempatan berikutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.