Erick Luwia, Direktur PT Philnesia International Ungkap Kunci Bisnis Bertahan

Kunci Bisnis Bertahan Menurut Direktur PT Philnesia International Erick Luwia

Kualitas hingga kemampuan beradaptasi, Erick Luwia ungkap bagaimana kunci bisnis bertahan menurut pengalaman dirinya selama mengembangkan PT Philnesia International.

“Menurut saya, kalau berbicara tentang menjaga kepercayaan konsumen, itu akan kembali ke kualitas produk yang kita tawarkan,” tegas Direktur PT Philnesia International Erick Luwia ketika ditanya tentang bagaimana cara membangun kepercayaan konsumen agar tetap loyal. 

Bagi Erick, ada beberapa pilar penting yang menentukan kesuksesan sebuah bisnis, tetapi kualitas ialah kunci utama yang harus terus dipegang selama dia memimpin perusahaannya.

Sejak 1987, PT Philnesia International menjadi produsen furnitur yang melayani klien domestik dan internasional untuk memproduksi furniture ritel, komersial, dan perhotelan. 

Dengan pengalaman puluhan tahun, plus kesempatan menangani berbagai klien internasional yang terus bertambah, PT Philnesia International dikenal sebagai salah satu penyedia furnitur kualitas ekspor terbaik dengan keahlian mengolah kayu jati dan bahan alami hingga sintesis.

Baca Juga: Doweon Hwang, Marketing Manager PT Java Furniture: Penjualan Furnitur Meningkat selama Analisis Tren Pasar dengan Cermat

Jadi keunggulan, kualitas harus terus dijaga

Demi terus menjaga kepercayaan menjadi top of mind bagi konsumen, Erick pun memaparkan bagaimana kualitas yang disusul dengan harga pantas dan ketepatan pengiriman barang.

Katanya, “Ini adalah sesuatu yang non-negotiable. Bahwa kita harus selalu menyajikan kualitas yang pantas untuk konsumen. No matter what, kualitas harus kita jaga.”

Dari sini, Erick menegaskan bahwa kualitas juga menjadi keunggulan produk PT Philnesia International. Pasalnya, kualitas datang dari komitmen untuk terus memberikan yang terbaik yang dimulai dari pemilihan bahan baku agar dapat menghasilkan produk dengan maksimal.

“Karena kalau untuk furnitur, ini merupakan barang yang sangat material intensive, jadi kita harus pastikan bahwa kita menggunakan material dari sisi material utama maupun bahan pendukung yang cocok dan terbaik,” tambahnya tegas kepada tim Woodmag.

Erick Luwia kini menjabat sebagai Direktur PT Philnesia International, sekaligus perusahaan keluarganya. Sejak kecil, Erick telah terbiasa terjun dan mengenal industri woodworking yang biasa menjadi menemaninya setiap kali ada liburan sekolah atau waktu senggang.

Sempat mengemban pendidikan di luar negeri tidak menghentikan kebiasaan Erick untuk mengenal industri ini lebih jauh dengan ikut ayahnya, Rudi Luwia, untuk mengunjungi pabrik. 

“Di sini saya merasa enjoy karena merasa setengah have fun dan setengah mendapatkan experience dari sering ikut ke pabrik, ke supplier,” jelasnya.

Tantangan: Culture berbeda dan terus dinamis

Setelah menyelesaikan pendidikannya di luar negeri dan sempat merasakan berkarier di industri lain, Erick akhirnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia di sekitar tahun 2012. Di momen inilah untuk pertama kalinya ia memulai karier full time di PT Philnesia International.

Erick pun bercerita mengenai tantangan ketika kembali ke Indonesia dan bekerja di sini. Menurutnya, salah satu yang paling berbeda yaitu dari culture-nya itu sendiri. Erick juga mengakui adanya perbedaan yang dirasakan ketika dia memutuskan banting setir dalam karier.

“Sebelumnya saya di bidang finance. Jadi, mungkin cara approach-nya, work culture, maupun work ethics-nya sangat berbeda, waktu itu di luar negeri saya menghadapi tipe-tipe orang yang berbeda. Ketika kembali ke Indonesia, saya harus menghadapi tantangan yang sangat berbeda dibandingkan yang telah saya alami khususnya dalam office environment-nya,” jelasnya.

Dinamis jadi salah satu tantangan yang justru menjadi kunci untuk perusahaan bisa terus keep up dengan tren, serta bersaing di zaman yang serba canggih. 

Menurut Erick, kini pebisnis ditantang untuk terus menjadi dinamis dan fleksibel dalam mencari solusi dari sumber masalah.

Apalagi industri woodworking di Indonesia merupakan industri yang terus mengalami perkembangan setiap tahunnya. 

Meski begitu, Erick menegaskan, untuk beberapa waktu ke depan mungkin akan menjadi tahun yang challenging tak hanya di industri ini, melainkan untuk semua industri di seluruh dunia.

“Saya pikir yang perlu kita terapkan untuk memastikan bahwa kita harus tetap dinamis dengan mengikuti perkembangan zaman. Kita harus bisa menyadari bahwa not everything is forever. Jadi, kita perlu memastikan untuk keep ourselves relevant,” ungkap Erick.

Untuk mewujudkan ini, setiap pebisnis perlu terus bermitra dengan banyak partner dari sisi material, produksi, hingga desainer dan arsitek. 

“Bagaimana kita tetap dinamis sebagai pabrik dan mengadaptasi produk yang kita buat atau promosikan supaya tetap relevant. I think at the end of the day, kita harus mengerti apa yang pasar butuhkan,” tambahnya.

Beradaptasi untuk meningkatkan approach di pasar lokal

Ketika PT Philnesia International berhasil menarik banyak klien traditional market seperti Amerika dan Eropa, justru di pasar lokal masih terbilang minim porsinya. 

Bagi Erick, adaptasi sangat penting untuk dapat masuk dan diterima di pasar lokal. 

Pasalnya, produk yang biasa dijual di luar negeri dan cara menjualnya pun akan berbeda ketika didistribusikan di Indonesia.

“Pasar di Indonesia sangat terbiasa berbelanja di pasar yang lebih tradisional untuk furnitur, sedangkan di mancanegara, furnitur sudah menjadi barang yang di-trade di e-commerce. Mulai dari perusahaan low middle to high sudah memasarkan produknya di sana,” terang Erick.

Meski begitu, menurutnya hal ini sudah mulai mengalami perkembangan di mana banyak perusahaan furnitur yang mengenalkan produknya secara langsung menjadi experience center.

Jadi, pembeli bisa melihat dan mendapatkan experience langsung tentang suatu produk. Media sosial juga sangat penting untuk perkembangan industri furnitur saat ini. 

“Sekarang dari media sosial, banyak sekali influencer anak-anak muda yang mengajarkan istilahnya bagaimana membuat rumah dengan gaya ini, gaya itu,” ujar Erick

Erick pun bilang, “Ini menjadi salah satu hal yang sangat bagus khususnya untuk anak-anak muda jadi mereka lebih mengerti home furnishing, furnitur, dan industri kita as a whole.”

Terus mengembangkan produk dan target pasar secara global

Salah satu hal yang menarik dari perkembangan segi market PT Philnesia International adalah dengan upaya mereka melebarkan fokus. Tak hanya di traditional market, tetapi juga mulai mencoba penetrasi ke pasar-pasar baru, salah satunya ke Middle East.

“Contohnya kita belakangan lagi banyak mengerjakan project di Middle East, seperti Saudi Arabia. Saya pikir ini adalah pasar yang sangat menarik karena banyak pengembangan di situ,” ujar Erick. 

Ia menambahkan, inovasi bisa menjadi cara untuk memperluas jangkauan pasar dan menarik perhatian konsumen baru yang belum sempat terjangkau sebelumnya.

“Balik lagi inovasi, mengerti pasar, dan bagaimana cara kita bisa introduce our products to the new market. I think itu yang sangat penting dan menjadi salah satu fokus kita,” terang Erick.

Jangan hanya fokus terus ke traditional market, tetapi kita juga harus belajar menggali kesempatan, opportunity baru di the rest of the world,” tegas laki-laki hobi traveling ini.

Dengan semua pencapaian dan pengalaman yang ada, Erick memantapkan keinginan agar PT Philnesia International bisa terus berkembang untuk menunjukkan impact yang baik bagi komunitas dan pasar. 

Menjadi market leader yang bisa membantu mendorong standar tinggi agar mampu menjadi benchmark untuk pasar dan konsumen juga masih menjadi goals utama yang terus dipegang hingga hari ini.

Tak hanya itu, Erick juga menyebutkan komitmen PT Philnesia International untuk menjadi perusahaan yang sustainable dan eco friendly untuk lingkungan sekaligus orang-orang di sekitarnya. 

“Jadi kita memastikan bahwa kita menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, di mana kita harus memastikan apa pun yang kita gunakan itu dioptimalkan semaksimal mungkin agar kita bisa memastikan impact yang kita berikan ke dunia ini bisa dimaksimalkan dengan baik,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *