Dari yang awalnya tidak tertarik dengan furnitur hingga menjadi Marketing Manager di PT Java Furniture, Doweon Hwang memiliki latar belakang menarik.
Ketertarikannya untuk memahami perilaku pelanggan jadi salah satu alasan dirinya memilih menekuni bidang pemasaran.
PT Java Furniture sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi furnitur dalam berbagai jenis. Selain berfokus untuk mengekspor produk ke pasar Amerika, kini PT Java Furniture memiliki goals jangka panjang untuk memperluas bisnisnya di Indonesia.
Belum lama ini, tim Woodmag berkesempatan untuk berbincang dengan Doweon Hwang tentang kariernya, pandangan seputar industri woodworking, hingga tips menarik yang dilakukannya untuk memasarkan penjualan PT Java Furniture. Berikut percakapannya!
Baca Juga: Dipercaya Membuat Kursi Paus, FX Marsono: “Itu Hadiah untuk SMK PIKA”
Q: Bagaimana perjalanan karier Anda hingga menjadi Marketing Manager PT Java Furniture?
A: Saya lulus dari Universitas Sungkyunkwan di Korea Selatan. Sejak kecil, saya melihat orang tua saya merintis bisnis mereka di Tiongkok.
Saya tidak menyadari bahwa saya tertarik dengan industri furnitur sejak kecil. Setelah magang di pabrik di Korea, saya jadi tertarik dengan furnitur.
Saya juga memiliki minat untuk memahami perilaku pelanggan, yang membuat saya belajar psikologi dan bisnis orang tua saya di Indonesia.
Meski fokus di marketing, saya juga harus belajar tentang manufaktur untuk menyesuaikan produk kami dengan permintaan pasar.
Saya pun memiliki banyak kesempatan untuk melihat langsung bagaimana produk kami dibuat, sehingga saya dapat menjelaskannya lebih lanjut kepada pelanggan kami.
Q: Tantangan yang Anda hadapi saat bekerja di perusahaan woodworking di Indonesia?
A: Tidak hanya di bidang woodworking, [tantangan] di Indonesia yang pertama menurut saya adalah budayanya. Saya perhatikan di Indonesia semuanya agak lambat, stabil, dan tenang.
Tapi dulu di Korea, semuanya serba cepat–kita harus melakukannya dengan cepat, sigap, dan sempurna. Jadi, agak sulit bagi saya untuk menyesuaikan diri dengan budaya di sini.
Lalu, yang kedua adalah bahasa. Apalagi dengan posisi saya harus menemui supplier dan pelanggan dari Indonesia, di mana saya harus menjelaskan banyak hal kepada mereka.
Q: Bagaimana pendapat Anda tentang industri furnitur saat ini, termasuk pasar ekspornya?
A: Saya pikir furnitur sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Jadi, selama kita menganalisis tren pasar, saya pikir penjualan pun akan meningkat.
Saat ini ekonomi global sedang menghadapi banyak tantangan sehingga orang secara kritis mencari perusahaan yang dapat dipercaya. Karena itu, yang terpenting saat ini adalah menawarkan kualitas terbaik dan harga kompetitif.
Namun untuk pasar lokal, karena kurangnya tenaga kerja, itu selalu menjadi sesuatu yang kami pertimbangkan. Saat ini perusahaan kami 100% mengekspor ke Amerika, sehingga kami belum memiliki banyak informasi tentang pasar lokal.
Baca Juga: Taklukan Pasar Internasional, Ini Cerita Luqi Hermawanti Cakra Naga Furniture
Q: Menurut Anda apa saja tantangan dalam mencari informasi tentang pasar lokal?
A: Yang paling mengkhawatirkan adalah harga. Menurut saya, saat ini kami bisa mendapatkan banyak pelanggan dari Indonesia jika kami menurunkan harga. Akan tetapi, harga yang kami tetapkan memang telah disesuaikan dengan harga di pasaran Amerika Serikat.
Q: Apa keunikan produk PT Java Furniture Furniture?
A: Salah satu keunggulan kami adalah menggunakan program kontainer, yaitu program yang memungkinkan pelanggan memesan berbagai macam produk kami asalkan produk tersebut diisi dalam satu kontainer.
Program ini menegaskan bahwa kami memiliki stok barang siap pakai dalam inventory kami. Saya rasa ini perbedaan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan perusahaan lain.
Q: Bagaimana Anda membangun dan menjaga kepercayaan pelanggan atau klien Anda?
A: Menurut saya, khususnya untuk furnitur, hanya ada satu hal yang dapat menjaga kepercayaan pelanggan atau klien, yaitu dengan terus mengontrol kualitas produk.
Kualitas merupakan faktor terpenting untuk membangun kepercayaan dalam industri furnitur.
Untuk memastikan kami memenuhi harapan kualitas pelanggan, kami memiliki kebijakan perusahaan yang melarang pengiriman jika ada masalah kualitas yang dapat membuat kami kehilangan kepercayaan dari customer.
Q: Sebagai seorang Marketing Manager, menurut Anda apa tantangan terberat di industri ini?
A: Tantangan tersulit saat ini di perusahaan-perusahaan Indonesia yang saya temukan adalah beberapa supplier kadang lambat dalam melakukan pengiriman, memberikan kualitas buruk yang seharusnya tidak seperti itu.
Customer punya ekspektasi dan ketika mereka merasa tidak puas dengan kualitas kami, selalu sulit bagi saya untuk menjelaskannya kendala-kendalanya kepada mereka. Menurut saya ini adalah sesuatu yang paling menantang.
Baca Juga: Mursosan Wiguna, PT Royal Lestari Utama: Pelajari Bisnis untuk Kelola Manusia dengan Tepat
Q: Bagaimana dengan tujuan jangka pendek dan panjang PT Java Furniture saat ini?
A: Tujuan jangka pendek kami saat ini untuk meningkatkan ekspor, mungkin sekitar seratus kontainer per bulan. Saat ini kami memiliki dua perusahaan, PT Java Furniture dan PT Jawa Lily Furniture, jadi goals-nya adalah seratus kontainer per pabrik.
Untuk tujuan jangka panjang, kami ingin memperluas penjualan. Tidak hanya di Amerika, tetapi di Indonesia. Untuk itu, kami harus mendapatkan lebih banyak pesanan terlebih dahulu.
Q: Prinsip apa yang Anda pegang dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam berbisnis?
A: Ada pepatah yang mengatakan “In a group of three, there is always something to learn.” Jadi saya selalu berusaha untuk mempertahankan mindset bahwa akan selalu ada sesuatu untuk dipelajari dari setiap orang yang saya temui.
Q: Menurut Anda, apa saja yang masih bisa dikembangkan untuk kemajuan industri ini?
A: Saya pikir awalnya kami hanya memiliki kayu, lalu kami mulai menggunakan bahan-bahan lain yang dipadukan dengan kayu. Masih banyak hal yang dapat kami padukan dengan kayu untuk membuatnya lebih indah bagi pelanggan.
Selain itu, saya pikir semua pemilik bisnis di industri ini memiliki visi cerdas untuk masa depan dan punya peran untuk memajukannya.