Kenali Lean Manufacturing dan 3 Jenis Pemborosannya!

Lean manufacturing adalah proses produksi dengan melakukan lebih banyak dan menggunakan lebih sedikit waktu, ruang, bahan, mesin, dan tenaga manusia dalam menghasilkan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Proses ini dikenal juga sebagai Toyota Production System yang bertujuan menghilangkan pemborosan sekaligus meningkatkan keuntungan perusahaan. 

Maka dari itu, metode lean manufacturing menjadi satu-satunya strategi efektif pada sistem ekonomi baru.

Agar lebih memudahkan pemahaman terkait lean manufacturing, bisa merujuk pada House of Lean Production di bawah ini:

Mengapa lean manufacturing penting?

Salah satu alasan mengapa lean manufacturing penting dilakukan yaitu untuk mencari jawaban mengenai bagaimana melakukan pengurangan biaya. 

Melansir Impact First, berikut perbandingan dari rumus yang dapat digunakan untuk menghitung laba yang lama dan baru:

perbandingan dari rumus perhitungan laba yang lama dan yang baru dalam perekonomian baru

Bagaimana jika tetap memerlukan pengurangan biaya? 

Sebaiknya dilakukan tanpa mengurangi anggota tim, menggunakan anggaran maintenance secara berlebihan, dan melemahkan perusahaan dalam jangka panjang.

Selain itu, cara berpikir sangat penting dalam konsep lean manufacturing sehingga dapat terus mengembangkan cara paling efisien dalam memproduksi barang atau layanan.

Dengan begitu, akan terbentuk ‘model mental’ yaitu sebuah ekspektasi tentang bagaimana dunia bekerja berdasarkan temperamen, pola asuh, dan pengalaman.

Berikut model mental yang berkaitan dengan lean manufacturing:

9 aspek fundamental lean manuf

Manfaat dari lean manufacturing

1. Mengurangi pemborosan

Lean manufacturing memiliki konsep untuk meminimalkan segala bentuk pemborosan, baik berupa cacat material maupun inefisiensi oleh para pekerja. Karena itu, penerapan konsep ini membantu meminimalisir berbagai jenis pemborosan dan meningkatkan efisiensi.

2. Meningkatkan kepuasan kerja

Penting untuk menghadirkan partisipasi dari semua karyawan yang terlibat, sehingga mereka dapat melihat langsung bagaimana produksi dilakukan dan mengetahui sumber pemborosan.

Hal ini akan memudahkan untuk melakukan evaluasi nantinya. Dengan melibatkan semua karyawan, mereka akan merasa didengar dan kepuasan kerja dapat meningkat.

3. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan

Salah satu cara untuk meminimalisir pemborosan adalah dengan berfokus maintain hubungan dengan pelanggan yang loyal. 

Jika Anda berfokus pada kebutuhan semua pelanggan tanpa menyaring terlebih dahulu, maka Anda akan cenderung boros karena memenuhi terlalu banyak permintaan.

Pemborosan dalam lean manufacturing

Meski diusahakan untuk mengurangi pemborosan, tidak jarang perusahaan masih melakukannya. Berikut 3 jenis pemborosan yang biasa muncul dalam lean manufacturing:

  1. MUDA

Ini ialah kebalikan dari nilai atau value yang bersedia dibayar oleh pelanggan. Dalam kata lain, Muda adalah pemborosan atau aktivitas produksi yang tidak ingin dibayar oleh pelanggan.

Pasalnya, perlu diketahui bahwa gerak dalam proses produksi terbagi dalam 3 kategori, yaitu:

  • Actual work: Gerakan apa pun yang menambah nilai pada produk atau layanan.
  • Auxiliary work: Gerakan yang mendukung pekerjaan yang sebenarnya. Terjadi sebelum atau sesudah pekerjaan yang sebenarnya (ex: mengeluarkan bagian dari kotak pemasok atau meletakkan bagian pada mesin produksi).
  • Muda: Gerakan yang tidak menghasilkan nilai (value).

Berdasarkan ketiga jenis gerakan tersebut, muda menjadi satu-satunya gerakan cenderung merugikan bagi perusahaan karena tidak menghasilkan value atau nilai.

B. MURA

Mura biasanya terjadi disebabkan oleh fluktuasi rencana produksi yang terus menerus berubah. 

Maka dari itu, sistem lean manufacturing berupaya mengurangi ini melalui heijunka atau product leveling dengan mencampurkan kedua model tersebut.

Misalnya, karyawan dibagi shift untuk bekerja setengah hari mengerjakan model yang sulit, dan setengah hari untuk mengerjakan model yang lebih sederhana.

C. MURI

Muri artinya pekerjaan yang sulit untuk dilakukan, biasanya disebabkan akibat banyaknya variasi produksi, desain pekerjaan yang buruk atau ergonomis, bagian yang tidak pas, alat yang tidak memadai, spesifikasi yang tidak jelas, dan sebagainya. 

Hal itu membutuhkan evaluasi perusahaan untuk memperbaiki peralatan atau rencana desain pada produk.

Leave a Reply

Your email address will not be published.