Perbandingan Karpet vs Lantai Kayu untuk Rumah Anda!

Karpet dan kayu keras (hardwood) adalah dua bahan lantai yang paling umum. Keduanya juga punya keunggulan serta kekurangan masing-masing ketika digunakan menjadi lantai. Contohnya lantai kayu akan memiliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan karpet.

Karpet biasanya dibuat menggunakan bahan sintetis yang lembut dengan masa pakai relatif pendek. Berbeda dengan lantai kayu yang masa pakainya bisa lebih awet untuk rumah Anda.

Meski begitu, memahami dahulu perbedaan dan kegunaan kedua bahan untuk rumah Anda dapat membantu membuat pilihan yang tepat tentang penggunaan keduanya.

Perbandingan karpet dan lantai kayu untuk rumah

Sebagian besar karpet modern di buat dengan merangkai serat sintetis. Namun, adapula beberapa karpet serat alami yang umumnya dibuat menggunakan katun atau wol. 

Tak hanya itu, karpet juga ada yang terbuat dari nilon atau polyster. Sedangkan lantai kayu terbuat dari pohon yang ditebang dan digiling menjadi kayu kasar. 

Papan kayu yang digiling ini memiliki permukaan yang diamplas halus di bagian atas tetapi dibiarkan sedikit kasar di bagian bawah. Tepinya dibentuk dengan alur dan lidah yang memungkinkan papan saling mengunci saat dipasang.

Bentuk lain dari lantai kayu dikenal sebagai lantai kayu rekayasa. Papan ini dibuat dengan menempelkan lapisan permukaan kayu keras asli yang relatif tipis ke lapisan inti kayu lapis berkualitas tinggi yang lebih tebal (dan lebih murah). 

Konstruksi ini membuat lantai lebih terjangkau dan menstabilkan papan agar tidak memuai dan menyusut akibat perubahan tingkat kelembapan.

Perbedaan dari segi tampilan

Karpet: Karpet menawarkan lebih banyak variasi warna dan tekstur, serta lebih lembut saat disentuh maupun dipijak.

Lantai kayu: Daya tarik utama lantai kayu keras adalah warna dan pola serat kayu alami, yang bervariasi tergantung pada spesies kayunya. Lantai kayu keras menciptakan kesan yang berani, terlihat kokoh, dan stabil.

Perbedaan dari segi ketahanan

Karpet: Serat sintetis yang digunakan pada sebagian besar karpet modern membuatnya sangat tahan terhadap kerusakan akibat air. 

Namun, penting untuk mencegah air merembes ke lapisan alas atau lantai kayu di bawahnya karena jamur dapat tumbuh di bawah karpet. 

Makanya, karpet tidak pernah direkomendasikan untuk area basah seperti kamar mandi atau tempat yang memungkinkan terjadinya tumpahan, seperti di dapur. 

Karpet juga mudah rusak oleh panas dari rokok yang menyala atau panci panas.

Lantai kayu: Lantai kayu tidak direkomendasikan di lokasi yang mudah terkena air atau lembab. Namun, lantai kayu tahan ketika terkena panas, karena bekas hangusnya terkadang dapat diamplas dan dipoles ulang.

Perbandingan dari segi perawatan

Karpet: Karpet dapat dibersihkan dengan menggunakan penyedot debu. 

Namun, beberapa noda dapat meresap dan mengendap secara permanen, atau debu dan bakteri mudah terperangkap di serat karpetnya, sehingga karpet terasa tidak pernah bersih secara menyeluruh. 

Karpet juga dianggap sebagai bahan lantai yang buruk bagi mereka yang menderita alergi.

Lantai kayu: Lantai kayu keras jauh lebih mudah dibersihkan. Menyapu atau menyedot debu dapat menghilangkan kotoran yang lepas dan mengepel lantai secara berkala dengan pembersih kayu akan menghilangkan kotoran dengan lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *