Permasalahan cross sanding kerap terjadi pada proses pengamplasan pintu, maka itu Ekamant solution kali ini akan mengupas mengenai hal ini.
Pasalnya, tidak bisa dimungkiri, permasalahan tersebut membuat proses pengamplasan relatif lebih sulit daripada jika mengamplas serat searah.
Kesulitan utamanya yaitu karena pada pintu pada umumnya menggunakan kayu keras.
Bahan penutup yang digunakan untuk menutupi bingkai kayu adalah kayu solid yang secara kesuluruhan atau panel akan ditutupi oleh veneer atau bahan lainnya.
Selain itu, perlu kalibrasi proses pengikisan amplas pada struktur pintu yang tujuannya adalah untuk meratakan sambungan yang ada.
Secara umum, terdapat perbedaan apabila tinggi pada sambungan yang rata menghubungkan bagian komponen dari struktur ini.
Hal ini membutuhkan amplas yang dilapisi dengan aluminium oxide (alox) untuk meratakan titik-titik sambungan.
Amplas ini memiliki kemampuan pengikisan yang bagus, sehingga sangat efisien dalam melakukan proses pengamplasan.
Akan tetapi, penggunaan amplas ini membuat kesulitan dalam proses selanjutnya.
Yakni ketika kita harus menghapus goresan atau abrasi yang terjadi pada permukaan panel pintu pada bagian kayu yang diamplas berlawanan serat kayu, yang terletak pada bagian bawah dan atas panel pintu.
Untuk menghapusnya, banyak manufaktur melakukan pengamplasan tangan atau manual. Metode ini bagus tetapi membutuhkan banyak waktu dan hasil tidak maksimal.
Lakukan pengamplasan dengan amplas pasir silicon carbide
Untuk meminimalisir permasalahan tersebut, lakukan pengamplasan dengan amplas pasir silicon carbide agar mendapatkan hasil terbaik dalam proses intermediate.
Amplas ini bisa diaplikasikan dalam beberapa kombinasi amplas. Untuk kombinasi tiga head yang menggunakan mesin Wide Belt Sander (WBS), seperti P150, P180 dan P240, perbandingan dua head pada awalnya menggunakan amplas pasir aluminium oxide.
Sementara itu, head terakhir menggunakan amplas dari pasir silicon carbide.
Disarankan menggunakan amplas dengan pasir silicon carbide tanpa stearate, sebab penggunaan stearate hanya untuk pengamplasan akhir setelah ada proses finishing lacquer.
Proses ini sangat baik jika diterapkan pada pintu dengan material kayu solid dan veneer.
Terutama veneer yang biasanya digunakan dengan serat kayu melintang maupun bercorak, sehingga direkomendasikan untuk tetap menggunakan amplas dengan silicon carbide.
Lantas, Anda akan mendapatkan hasil terbaik jika masih menggunakan mesin WBS selama proses pengamplasan dilakukan.
Pilihan pertama pengamplasan intermediate adalah dengan tetap menggunakan amplas dari aluminium oxide, tetapi sentuhan akhir atau finishing menggunakan amplas dari silicon carbide.
Kombinasi grit adalah P150 (aluminium oxide), grit P180 (aluminium oxide), dan grit P240 (silicon carbide).
Pilihan kedua pengamplasan intermediate adalah dengan menggabungkan grit P150 (aluminium oxide), grit P240 (aluminium oxide), dan grit P320 (aluminium oxide). Kombinasi grit tersebut akan lebih optimal dan hasilnya lebih baik jika diaplikasikan pada tiga head mesin WBS.