Pada proses pengamplasan, terdapat 3 (tiga) tahapan pengamplasan. Mulai dari pengamplasan untuk proses kalibrasi, pengamplasan intermediate, dan pengamplasan lacquer atau finishing.
Di artikel sebelumnya, kami sempat membahas tentang pengamplasan kalibrasi yang tidak semudah yang dibayangkan. Karena dalam praktiknya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar mampu melakukan kalibrasi secara baik dan benar.
Apalagi mengingat bahwa pengamplasan kalibrasi memiliki salah satu fungsi untuk meratakan permukaan benda kerja yang akan diamplas.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas proses pengamplasan lanjutan dari kalibrasi yaitu proses pengamplasan intermediate.
Proses ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan benda kerja yang diamplas dan telah melewati proses kalibrasi dengan hasil permukaannya rata tapi masih kasar.
Dalam pengamplasan intermediate, ada tiga hal yang menjadi fokus utama, yaitu:
- Untuk menghaluskan pengamplasan guratan amplas.
- Untuk mempersiapkan permukaan untuk proses pelapisan.
- Untuk lanjutan ketebalan setelah dikalibrasi.
Proses Pengamplasan Intermediate
- Gunakan hard contact roller medium + satu pad untuk kayu solid, tetapi hanya gunakan pad pada pengamplasan veneer (pad diturunkan).
- Grit untuk pengamplasan permukaan intermediate: 100, 120, 150, 180, 220, dan 240
- Chatter marks yang dihasilkan contact drum akan diratakan dengan pad.
- Pengamplasan permukaan akan menciptakan permukaan yang optimal sebelum dilakukan proses lacquer.
- Permukaan yang dipersyaratkan harus dicapai tanpa pengikisan berlebihan.
- Hasil pengamplasan permukaan sangat tergantung pada grit dan kombinasi grit.