Overall Equipment Effectiveness (OEE): Pengertian sampai Contohnya

Dalam industri manufaktur, perusahaan sering kali mencoba meningkatkan seberapa cepat kemampuan mereka dalam membuat barang berkualitas. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menjual lebih banyak produk dalam sekali waktu.

Maka dari itu, perusahaan biasanya akan memantau kecepatan dan kualitas produksi dengan menggunakan metrik, seperti Overall Equipment Effectiveness atau OEE.

Metrik OEE akan memberi tahu jika mesin beroperasi dalam kapasitas penuh. Selain itu, metrik ini juga memberikan insight mengenai area mana saja yang mungkin memerlukan upgrade

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai OEE, mari kita menyamakan persepsi mengenai apa itu Overall Equipment Effectiveness atau OEE.

Menurut pengertiannya, OEE adalah metrik yang digunakan untuk mengukur produktivitas dalam manufacturing. Di sini, OEE membandingkan seberapa banyak produk berkualitas yang dihasilkan oleh sebuah mesin dalam periode tertentu.

Pentingnya menggunakan Overall Equipment Effectiveness

Metrik Overall Equipment Effectiveness dapat membantu menentukan seberapa banyak waktu produksi yang digunakan secara efektif. Tak hanya itu, metrik ini juga membantu mengukur kemajuan untuk mencapai peningkatan operasional.

Alasan lain mengapa OEE penting, yaitu:

1. Mengetahui peningkatan laba atas investasi untuk equipment

Metrik ini dapat mengukur seberapa produktif mesin dan menargetkan cara untuk meningkatkan tingkat produksinya. 

Memiliki output yang lebih tinggi dari setiap mesin dapat meningkatkan jumlah produk yang dijual dan membuat waktu produksi menjadi lebih singkat. 

Hal ini penting karena kedua elemen tersebut dapat mempengaruhi pendapatan secara positif.

2. Mengukur peningkatan kualitas produk

Metrik ini memperhitungkan waktu yang digunakan untuk melakukan perbaikan atau membuang produk karena kualitasnya tidak sesuai dengan standar. 

Maka dari itu, OEE penting untuk mengidentifikasi di mana sisa-sisa produk dan perbaikan ini memengaruhi proses produksi.

3. Mengurangi biaya

OEE membantu memahami kualitas kinerja peralatan dan menemukan area di mana kualitas yang buruk terjadi. Dengan mengurangi produk berkualitas buruk yang harus dibuang atau diperbaiki, Anda dapat mengurangi biaya material dan perbaikan.

Bagaimana Cara Menghitung Metrik Overall Equipment Effectiveness?

  • Menghitung ketersediaan  (Availability)

Tentukan ketersediaan atau berapa lama waktu yang tersedia bagi peralatan yang digunakan untuk membuat produk.

Ketersediaan = Waktu operasional / Waktu produksi yang direncanakan

Contoh:

Dalam 1 hari, produksi yang terpakai 8 jam. Kemudian, hari itu terjadi downtime karena adanya mati listrik selama 45 menit. Maka, waktu ketersediaan mesinnya adalah…

Ketersediaan (Availability) = (8 Jam – 45 menit)  = 90 %

   8 jam

Waktu operasional adalah waktu produksi yang direncanakan, kemudian dikurangi dengan waktu ketika peralatan tidak beroperasi adanya hambatan, kerusakan, pergantian staf atau penghentian lainnya, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan.

Semakin besar waktu operasional yang direncanakan, maka angkanya akan mendekati 100%.

  • Menghitung kinerja  (Productivity)

Tentukan perbedaan antara seberapa cepat peralatan yang sedang digunakan saat ini dan kecepatan maksimumnya. 

Performa = Waktu lari ideal / Waktu lari

Performa = (Waktu siklus ideal x jumlah total) / Waktu lari

Waktu siklus ideal adalah waktu tercepat yang dapat dijalankan peralatan dalam keadaan ideal. 

Untuk ini, waktu pengoperasian adalah angka yang telah ditentukan sebelumnya dikalikan dengan jumlah detik dalam satuan menit.

Sebaiknya tingkat kinerja peralatan kurang dari atau sama dengan 100%.

  • Menghitung kualitas

Menghitung seberapa sukses peralatan menciptakan produk berkualitas yang tidak memerlukan perbaikan atau waktu tambahan.

Kualitas = Jumlah yang baik / Jumlah total

Semakin besar produk bagus yang dihasilkan, maka kualitasnya mendekati 100%.

Untuk mengetahui seberapa banyak waktu produksi efektif, kalikan ketersediaan, kinerja, dan kualitas. Anda dapat menggunakan persamaan ini:

OEE = Ketersediaan x Kinerja x Kualitas

Contohnya:

Ketersedian = 90%,  Kinerja = 75%, Kualitas = 98%

Maka akan didapatkan angka = OEE = 80%  x   75%  x   98%

= 83%

Skor ini memberikan gambaran tentang waktu aktual yang dibutuhkan peralatan dalam mempersiapkan produk sampai jadi dan siap dijual. 

Dengan menghitung ketersediaan, kinerja, dan kualitas secara terpisah, Anda dapat melihat elemen mana yang mungkin menyebabkan Anda kehilangan efektivitas.

Kategori yang memiliki persentase terendah adalah yang paling banyak kehilangan waktu. 

Menurut contoh perhitungan di atas, ini adalah OEE yang rendah, yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki banyak ruang untuk perbaikan.

  • Beri peringkat skor

Langkah terakhir adalah dengan menggunakan sistem peringkat yang menentukan bagaimana OEE Anda jika dibandingkan dengan standar industri. Berikut adalah tolok ukurnya:

  • 100% OEE: Produksi barang dengan efektivitas yang sempurna.
  • 85% OEE: Efektivitas produksi di atas rata-rata, dengan sangat sedikit produk berkualitas rendah dan sedikit atau tidak ada waktu henti. Ini adalah tujuan jangka panjang yang baik untuk banyak strategi peningkatan produksi.
  • 60% OEE: Masih ada ruang untuk peningkatan efektivitas produksi. Peralatan membuat sebagian besar suku cadang yang baik dengan cepat dalam jumlah waktu henti yang standar.
  • 40% OEE: Perlu adanya rencana untuk meningkatkan efektivitas. Anda sering menghasilkan produk berkualitas buruk, dan peralatan berjalan lambat dengan banyak waktu berhenti.

Leave a Reply

Your email address will not be published.