Di dunia konstruksi dan desain interior, kayu keras maupun kayu lunak merupakan material yang umum dan tidak lagi asing untuk digunakan.
Pasalnya, sebagai bahan untuk furniture atau bangunan, kayu menawarkan estetika, kehangatan, keindahan alami, dan fleksibilitas yang tidak tertandingi.
Karena itu, banyak arsitek dan insinyur yang telah berhasil memanfaatkan kayu keras dan kayu lunak untuk membangun berbagai struktur selama ribuan tahun.
Mulai dari rumah dan furniture hingga perahu dan bangunan, industri konstruksi lebih menyukai kayu karena sifatnya yang tahan lama, estetis, dan fungsional.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jenis kayu terbagi atas kayu keras dan kayu lunak. Masing-masing kayu tersebut memiliki karakteristik dan kegunaannya sendiri.
Maka dari itu, Anda perlu memahami perbedaannya untuk dapat memilih kayu yang tepat jika ingin menggunakannya dalam proyek konstruksi.
Melansir Indeed.com, berikut ini fungsi kayu dalam konstruksi & manfaatnya, serta beberapa jenis kayu lunak serta kayu keras yang bisa menjadi pilihan untuk dieksplor.
Kayu Keras & Lunak dalam Konstruksi
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi, dan meningkatnya kesadaran banyak orang tentang perubahan iklim, para arsitek telah mengadaptasi desain mereka untuk sebisa mungkin menyertakan kayu dalam konstruksinya.
Hal ini dilakukan untuk melakukan inisiatif yang lebih ramah lingkungan. Meski begitu, sebenarnya kayu dalam konstruksi bukanlah konsep yang baru.
Betapa tidak, sebelum baja muncul sebagai bahan konstruksi, kayu telah digunakan untuk memperkuat integritas struktur proyek bangunan.
Berikut dampak fungsionalitas kayu keras dan kayu lunak dalam konstruksi:
Kayu keras
Kayu yang juga dikenal dengan hardwood ini biasanya lebih berat daripada kayu lunak, membuatnya menjadi material yang cocok untuk membangun pondasi proyek bangunan. Biasanya, kontraktor menggunakan kayu keras untuk membuat langit-langit, dinding, dan lantai.
Kekuatan dan daya tahannya sangat ideal untuk bangunan yang membutuhkan keawetan selama bertahun-tahun.
Hal ini menjadikannya pilihan berkualitas tinggi, dengan harga yang cukup mahal, untuk perabotan rumah, cetakan kayu solid, dan sambungan interior.
Kayu lunak
Kebanyakan digunakan untuk membangun struktur bagian dalam seperti pintu, rangka jendela, dan rangka kayu keras. Kayu lunak atau softwood ini juga merupakan bahan bangunan umum untuk membuat furniture.
Karena kayu lunak jauh lebih padat daripada kayu keras, kayu ini sangat mematuhi prinsip desain bentuk-bertemu-fungsi.
Misalnya, pintu kayu lunak cukup tahan lama hingga bertahun-tahun, namun tetap cukup fleksibel dan mudah untuk didorong dan ditarik.
Manfaat Kayu untuk Konstruksi
Sebagai material alami, kayu sangat mudah didapat, didaur ulang, dan digunakan kembali.
Tidak seperti baja yang membutuhkan banyak biaya dan tenaga untuk mendapatkannya, kayu merupakan alternatif yang berkelanjutan atau sustainable.
Selain itu, kayu menggunakan lebih sedikit sumber daya energi selama seluruh proses konstruksi. Manfaat utamanya, yaitu:
- Adaptability
Kayu dapat digunakan untuk beragam aplikasi dalam konstruksi. Karena merupakan bahan alami, kayu dapat dengan mudah untuk didaur ulang dan digunakan kembali sebagai bahan bangunan lain.
- Health benefits
Struktur kayu membantu menyeimbangkan tingkat kelembapan, sehingga pernapasan menjadi lebih mudah.
Selain itu, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa berada di dalam ruangan yang didominasi kayu dapat membantu meningkatkan kesejahteraan emosional.
Pasalnya, kayu menciptakan perasaan hangat dan nyaman di lingkungan Anda. Dalam jangka panjang, hal ini menyebabkan tekanan darah dan tingkat stres menjadi lebih rendah.
- Mudah dibuat
Tidak seperti baja yang memiliki proses pembuatan yang panjang dan rumit, kayu mudah diperoleh. Hal ini membuat pembangunan dengan menggunakan kayu relatif terjangkau. Rumah kayu juga murah untuk dirawat, sehingga menghemat biaya dalam jangka panjang.
Jenis Kayu Lunak yang Biasa Dipakai di Konstruksi
- Kayu pinus
Kayu pinus berwarna kuning muda yang dapat diwarnai dengan mudah untuk berbagai keperluan. Meski mudah lapuk jika ditempatkan di dekat tanah, kayu pinus tahan akan penyusutan, pembengkakan, dan lengkungan. Karena itu, kayu ini cocok untuk dibuat pintu, jendela, dan lantai.
- Kayu cedar
Kayu cedar memiliki warna cokelat muda dengan pola garis-garis tipis. Penampilannya yang eksotis menjadikannya pilihan populer untuk perabot dekoratif seperti laci, peti, dan lemari. Kayu cedar juga tahan terhadap pembusukan, sehingga cocok untuk barang yang disimpan lama.
- Kayu cemara
Kayu cemara memiliki warna cokelat kemerahan yang pekat dan jauh lebih keras dibandingkan kayu lunak lainnya. Oleh karena itu, kayu ini tidak begitu mudah untuk diwarnai dengan mudah. Kayu ini biasanya lebih cocok digunakan dalam bentuk mentah untuk perabotan dan struktur interior.
Jenis Kayu Keras yang Biasa Dipakai di Konstruksi
- Kayu jati
Jati merupakan kayu keras yang paling banyak digunakan dalam konstruksi. Warna cokelat mudanya menjadikan kayu ini pilihan yang menarik secara estetika.
Salah satu hal yang membuat kayu jati menjadi pilihan yaitu kayu ini memiliki ketahanan yang kuat terhadap berbagai cuaca dan pembusukan. Karena sifatnya yang awet, kayu jati juga tidak mudah terbakar, menjadikannya pilihan berkualitas tinggi untuk konstruksi.
- Kayu ek
Kayu ek tersedia dalam dua varietas berbeda, merah dan putih. Kayu ini mudah dibentuk dan kuat terhadap kelembapan maupun jamur. Biasanya kayu ini digunakan untuk membuat furniture, seperti lemari dan rak buku.
- Kayu mahoni
Mahoni adalah jenis kayu berserat lurus dan berwarna cokelat kemerahan. Kayu ini sangat bagus untuk diukir dan menghasilkan hasil akhir berkualitas tinggi, sehingga menjadikannya pilihan populer untuk furniture. Karena tidak melengkung, membengkak atau menyusut, kayu mahoni biasa digunakan untuk banyak proyek bawah air.