Dalam proses pengamplasan, tidak jarang ada kondisi tak diinginkan di mana amplas lari keluar dari mesin wide belt sander (WBS).
Kondisi ini dikenal sebagai run out, di mana ketika amplas menabrak komponen pada mesin, amplas WBS mengalami robek yang disertai dengan suara menggelegar.
Kejadian ini kerap mengakibatkan adanya kerusakan pada amplas. Larinya amplas itu sendiri bisa disebabkan oleh amplas dan mesin.
Akan tetapi, kejadian amplas lari keluar mesin WBS bukan terjadi tanpa alasan. Lantas, apa saja faktor yang memengaruhi kejadian ini?
Baca Juga: Solusi Pengamplasan Celah Sempit dengan Taiyo TA3066
Faktor Amplas Lari di Mesin Wide Belt Sander
1. Faktor amplas
Salah satu penyebab terjadinya amplas lari akibat salah satu sisi amplas menjadi lembab. Ini dikarenakan gulungan amplas wide belt diletakkan begitu saja di atas lantai untuk waktu yang lama.
Akibatnya, gulungan amplas menyerap kelembaban udara yang cenderung lebih banyak pada sisi yang bersentuhan dengan lantai. Ini menjadikan sisi tersebut melentur dan karakternya berubah.
Umumnya, amplas cenderung lari pada sisi yang lembab jika terus dipaksa jalan pada mesin.
Maka dari itu, untuk mencegahnya diperlukan sarana penyimpanan dan perlakuan amplas yang secara baik dan benar.
Amplas yang lembab tidak boleh langsung digunakan, tetapi harus diperlakukan secara khusus terlebih dahulu sebelum digunakan.
Jika terlalu lembab, panaskan amplas yang terpasang dengan menjalankan mesin tanpa beban lebih dahulu. Bila terlalu lembab, jemurlah amplas di bawah panas matahari selama 5-10 menit.
Selain itu, penyebab kedua adalah ukuran yang tidak presisi. Ini terjadi jika ukuran lingkar kiri dan kanan amplas wide belt itu tidak sama dan melampaui toleransinya.
Pada sejumlah mesin WBS, kondisi ini bisa ditolerir sehingga mesin tetap beroperasi seperti biasanya. Sedangkan pada mesin-mesin yang lebih sensitif, ini tidak dapat ditolerir.
Ketidakpresisian itu dapat dibuktikan dengan pengukuran ulang, atau memasangnya pada head mesin. Arah larinya amplas cenderung ke lingkaran yang lebih longgar.
Baca Juga: Info Produk: Amplas Ekamant Tawarkan Garansi hingga 6 Bulan!
Jadi, pasanglah ke arah yang berkebalikan dan perhatikan dengan seksama arah lari amplas yang mengarah pada lingkaran yang lebih longgar.
Solusi yang sangat direkomendasikan dalam mengatasinya adalah dengan melakukan pengukuran secara akurat lingkaran amplas sesuai batas toleransinya.
Hal ini berlaku untuk mesin yang sensitif ataupun tidak.
2. Faktor mesin
Jika setelah dipasang terbalik, amplas lari ke arah sisi yang sama dan ukan arah sebaliknya, maka sudah bisa dipastikan itu terjadi karena permasalahan mesin.
Hal ini dikarenakan contact drum (CD) sudah tidak presisi lingkarannya yang mengerucut di satu sisi, atau bisa juga karena CD dan roll di atas tidak lagi sama jaraknya alias tidak paralel.
Jika CD sudah mengerucut, maka disarankan untuk melakukan kalibrasi. Namun, jika menyebabkan karena kondisinya tidak paralel, maka bisa menyetel ulang kedudukannya.
Selain itu, sensor cahaya (photo switch) yang kotor dan tidak fokus, serta tidak dikenalinya warna amplas juga bisa menyebabkan larinya amplas itu sendiri.
Maka dari itu, sensor harus selalu dalam keadaan bersih dan fokus, serta diperlukan penyesuaian pengenalan pada sensor bila terjadi pergantian.
Tekanan angin yang berlebihan atau kurang juga menjadi penyebab larinya amplas. Umumnya, tekanan angin yang dibutuhkan sekitar 3-4 bar.
Itu sebabnya penting untuk bisa mengetahui secara pasti tekanan angin yang dipergunakan lewat pressure gauge. Ini membuat penyesuaian tekanan angin menjadi mudah namun pasti.
Tak hanya itu, tracking system yang lemah juga bisa menjadi penyebabnya. Hal ini disebabkan kurangnya tekanan actuator angin yang berpengaruh atas fungsi tracking system.
Maka dari itu, perlu disesuaikan tekanan angin dengan tingkat kebutuhannya dan jangan sampai kekurangan atau justru malah berlebihan.