Pentingnya Pressure Beam di Mesin Wide Belt Sander

Pressure beam pada mesin Wide Belt Sander (WBS) adalah komponen mekanis yang dirancang untuk memberikan tekanan yang terukur dan terkontrol ke arah benda kerja yang sedang diproses.

Tekanan ini berfungsi untuk menjaga kontak yang optimal dan konsisten antara permukaan benda kerja dengan amplas dan juga dengan conveyor belt yang menjadi landasan benda kerja selama proses pengamplasan berlangsung.

Tekanan pada benda kerja ini sangat krusial, terutama ketika memproses benda kerja dengan dimensi yang tidak ideal, seperti bagian-bagian yang pendek atau memiliki ketebalan yang tipis, di mana risiko pergeseran atau getaran selama pengamplasan menjadi lebih tinggi.

Fungsi utama dari pressure beam pada mesin WBS adalah untuk mengontrol pergerakan dan posisi benda kerja saat benda tersebut melewati area pengamplasan.

Kontrol ini penting untuk memastikan bahwa proses pengamplasan bekerja secara efektif sehingga mampu menghasilkan permukaan yang halus dan rata sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. 

Pressure beam sangat berguna saat mengerjakan:

  • Benda ramping
  • Benda kerja pendek
  • Benda kerja dengan ketebalan kurang dari ¼ inci (sekitar 6 mm)
  • Benda kerja berlapis veneer

Penggunaan pressure beam memastikan kontrol presisi dan hasil akhir yang konsisten pada benda kerja yang lebih kecil atau tipis. 

Jika permukaan tidak ditekan oleh pressure beam, benda kerja kecil cenderung terangkat atau bergeser akibat gaya gesek dari amplas yang berputar.

Hal ini dapat menghasilkan hasil pengamplasan yang tidak rata atau bahkan berbahaya karena beda kerja dapat terselip dan terlempar oleh putaran amplas. 

Karena itu pressure beam memberikan tekanan tambahan yang menjaga benda kerja tetap pada posisinya, memungkinkan pengamplasan yang lebih terkontrol dan aman.

Namun, ada beberapa masalah yang mungkin terjadi akibat pressure beam tidak berfungsi secara optimal, seperti:

  1. Oversanding di bagian ujung depan atau belakang
  2. Chattermark
  3. Hasil amplas tidak rata
  4. Benda kerja selip atau macet di dalam mesin

Ketika terjadi oversanding di bagian ujung depan dan belakang karena tekanan yang diberikan oleh pressure beam tidak memadai atau tidak merata, menyebabkan amplas mengikis lebih banyak pada bagian awal atau akhir benda kerja saat melewati mesin. 

Pengaturan pressure beam yang tidak optimal juga dapat menyebabkan getaran selama proses pengamplasan. 

Getaran ini dapat ditransmisikan ke benda kerja menghasilkan permukaan yang tidak rata atau bahkan meninggalkan bekas getaran yang jelas (chattermark).

Pada kasus benda kerja yang pendek, pressure beam yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan benda kerja terselip atau bahkan macet di dalam mesin.

Tanpa tekanan yang cukup untuk menahan benda kerja agar tetap bergerak bersama dengan conveyor belt, gaya gesek dari amplas dapat menyebabkan benda kerja berhenti atau selip, yang dapat merusak benda kerja itu sendiri atau bahkan menyebabkan masalah pada mesin.

Seiring berjalannya waktu, terutama pada mesin yang sudah berumur atau digunakan secara intensif, pressure beam dapat mengalami penyimpangan dari pengaturan semula.

Hal ini tentu akan memengaruhi kualitas hasil pengamplasan. Maka dari itu, berikut langkah-langkah untuk mengatur ulang pressure beam agar kembali ke kondisi ideal:

  1. Gunakan panel uji yang datar, lebar, panjang, dan memiliki dimensi kanan-kiri yang simetris serta presisi.
  2. Masukkan panel ke dalam mesin tanpa menyalakan sanding head, lalu hentikan panel tepat saat seluruh pressure beam berada di atasnya.
  3. Periksa tekanan pada setiap pressure beam di sisi kanan dan kiri. Pastikan tidak terdapat perbedaan celah atau kemiringan yang mengindikasikan tekanan tidak merata.
  4. Jika ditemukan ketidakseimbangan tekanan antara sisi kanan dan kiri, lakukan penyesuaian hingga distribusi tekanan menjadi merata di seluruh permukaan panel.
  5. Gunakan dial gauge untuk mengukur tekanan secara presisi, dan pastikan nilai tekanan pada setiap pressure beam seragam.

Lakukan penyetelan ini secara berkala, terutama bila mesin beroperasi dalam kapasitas tinggi atau menunjukkan gejala penurunan kualitas hasil kerja.

Jika pressure beam tidak bekerja dengan baik, akan menyebabkan berbagai masalah timbul, termasuk hasil pengamplasan yang tidak rata, kerusakan pada benda kerja, potensi bahaya keselamatan, dan kerusakan pada mesin itu sendiri.

Oleh karena itu, perawatan dan pengoperasian yang tepat sangat penting untuk memastikan kinerja optimal dari pressure beam dan mesin WBS secara keseluruhan, termasuk pemeriksaan dan penyetelan berkala, pembersihan rutin, dan penggantian komponen yang aus.Dengan menjaga kondisi pressure beam, pengguna dapat memastikan kualitas pengamplasan yang konsisten, memperpanjang umur pakai mesin, dan menghindari potensi masalah keamanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *