
Ketika berbicara tentang operasional, ada lima hal penting atau sering disebut sebagai pilar dalam operasional yang sebaiknya tidak dilewatkan selama prosesnya berlangsung.
Kelima pilar tersebut adalah Quality (Kualitas), Cost (Biaya), Delivery (Pengiriman), Safety (Keselamatan), dan Morale (Semangat kerja) atau yang biasa disingkat menjadi QCDSM.
Pilar dalam operasional ini adalah kerangka kerja yang membantu organisasi untuk mencapai efisiensi dan keunggulan kompetitif dengan fokus pada semua aspek yang relevan.
Dalam artikel kali ini, kami akan mengajak Anda untuk mengenal 5 pilar dalam operasional, manfaat, dan implementasinya dalam bisnis!
Mengenal 5 pilar dalam operasional
- Quality (Kualitas)
Kualitas mengacu pada standar yang ditetapkan untuk produk atau layanan agar sesuai dengan harapan pelanggan.
Dalam konteks QCDSM, kualitas melibatkan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pelanggan, serta memastikan produk atau layanan itu memenuhi standar yang ditetapkan perusahaan.
- Cost (Biaya)
Mencakup penggunaan sumber daya secara efisien dan pengendalian biaya produksi, pengiriman, dan layanan. Tujuannya adalah untuk mencapai efisiensi operasional dan mengurangi biaya yang tidak perlu, sehingga perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya.
- Delivery (Pengiriman)
Pengiriman yang tepat waktu dan kemampuan untuk menyampaikan produk atau layanan kepada pelanggan secara baik sangat penting di sini.
Dalam QCDSM, fokusnya adalah untuk memastikan pengiriman tepat waktu dan berkualitas, serta meminimalkan terjadinya keterlambatan atau cacat dalam proses pengiriman.
- Safety (Keselamatan)
Keselamatan yang merupakan aspek penting dan utama dalam QCDSM yang melibatkan upaya untuk menjaga keamanan karyawan, pelanggan, dan masyarakat.
Hal ini termasuk penerapan prosedur keamanan, pelatihan karyawan, dan pemenuhan standar keselamatan yang berlaku.
Morale (Semangat Kerja) yaitu Moral yang melibatkan pengelolaan hubungan antara karyawan dan manajemen untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Penting sekali untuk memastikan semangat kerja yang tinggi, motivasi karyawan, serta pengembangan budaya kerja yang kolaboratif dan inklusif.
Manfaat 5 pilar QCDSM dalam operasional
- Kualitas produk dan layanan meningkat
Dengan fokus pada aspek kualitas dengan menerapkan 5 pilar QCDSM, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan kepada pelanggan.
Ini dapat memperkuat reputasi perusahaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya dapat membantu dalam mempertahankan dan menarik pelanggan baru.
- Efisiensi operasional meningkat
Konsep biaya dalam QCDSM mendorong perusahaan untuk menggunakan sumber daya dengan lebih efisien.
Dengan mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan dalam produksi, pengiriman, dan layanan, perusahaan mengoptimalkan penggunaan aset dan mengurangi biaya tidak perlu.
Ini akan membantu meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
- Reputasi dan pepercayaan pelanggan meningkat
Dengan mengedepankan pengiriman yang tepat waktu dan berkualitas, perusahaan dapat membangun reputasi yang baik di mata pelanggan.
Kepercayaan pelanggan sangat penting dalam mempertahankan hubungan jangka panjang dengan mereka.
Dengan menerapkan QCDSM, perusahaan dapat memastikan bahwa pelanggan merasa puas dengan produk atau layanan yang mereka terima, sehingga memperkuat hubungan bisnis.
- Keamanan dan kesehatan kerja meningkat
Aspek keselamatan dalam QCDSM menempatkan karyawan sebagai prioritas utama.
Dengan memastikan bahwa lingkungan kerja aman dan mematuhi standar keselamatan yang berlaku, perusahaan dapat melindungi karyawan dari risiko dan cedera. Ini juga akan meningkatkan kepuasan karyawan, produktivitas, dan loyalitas terhadap perusahaan.
- Semangat kerja dan motivasi karyawan meningkat
Morale dalam QCDSM mencakup pengelolaan hubungan antara karyawan dan manajemen.
Dengan menciptakan lingkungan kerja yang positif, karyawan akan merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
Hal ini dapat meningkatkan semangat kerja, keterlibatan, dan produktivitas karyawan.
Implementasi 5 pilar QCSDM dalam proses produksi
- Analisis proses produksi
Langkah pertama dalam mengimplementasikan QCDSM dalam proses produksi adalah melakukan analisis mendalam terhadap proses-proses yang ada. Tim QCDSM perlu memahami secara detail setiap langkah dalam proses produksi, mengidentifikasi potensi perbaikan, serta menentukan metrik dan indikator kinerja yang relevan.
- Penggunaan metode six sigma
Metode six sigma dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam proses produksi.
Dengan menggunakan pendekatan statistik dan analisis data, perusahaan dapat mengidentifikasi penyebab utama cacat atau ketidaksempurnaan dalam produk, serta mengembangkan strategi perbaikan yang efektif.
- Penerapan prinsip Lean Manufacturing
Prinsip Lean Manufacturing dapat digunakan untuk mengurangi pemborosan dalam proses produksi.
Konsep seperti Just-in-Time (JIT), pengurangan stok, dan perbaikan berkelanjutan dapat membantu perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi waktu siklus, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
- Penggunaan teknologi dan automasi
Penerapan teknologi dan automasi dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas dalam proses produksi.
Penggunaan mesin dan peralatan yang canggih, sistem informasi terintegrasi, dan otomatisasi tugas-tugas rutin dapat mengurangi kesalahan, meningkatkan kecepatan produksi, dan mengurangi biaya produksi.
- Pelatihan karyawan dalam pengendalian kualitas
Pelatihan karyawan dalam pengendalian kualitas sangat penting dalam mengimplementasikan QCDSM dalam proses produksi.
Karyawan perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengawasi dan mengendalikan kualitas produk.
Mereka juga perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya pencegahan cacat daripada inspeksi setelah produksi selesai.
- Penggunaan alat dan teknik pengendalian kualitas
Perusahaan dapat menggunakan berbagai alat dan teknik pengendalian kualitas untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan.
Contoh alat yang dapat digunakan adalah Diagram Pareto, Diagram Ishikawa, dan Diagram Aliran Proses.
Penggunaan alat-alat ini dapat membantu dalam mengidentifikasi penyebab cacat, mengatasi masalah, dan meningkatkan kualitas secara keseluruhan.
- Pemantauan kinerja dan pengukuran kualitas
Pemantauan dan pengukuran kinerja yang teratur diperlukan dalam mengimplementasikan QCDSM dalam proses produksi.
Metrik dan indikator kinerja yang relevan perlu ditetapkan, seperti tingkat kecacatan, tingkat produksi, dan waktu siklus.
Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren, mengukur kemajuan, dan menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.