Just in Time (JIT) ialah strategi untuk menyesuaikan permintaan dengan stock perusahaan. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi overproduction atau produksi yang berlebihan.
JIT membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan dengan memproduksi barang hanya sesuai kebutuhan dalam proses produksi. Ini juga merupakan strategi untuk memproduksi barang yang tepat pada waktu yang tepat serta dalam jumlah yang tepat.
Bersambung dari artikel sebelumnya, kali ini, kami membahas mengenai langkah penerapan Just in Time pada perusahaan secara umum, sebagaimana melansir Impact First Co.
Baca Juga: Kenali Lean Manufacturing dan 3 Jenis Pemborosannya!
8 Langkah Penerapan Just in Time
- Design
Dalam proses Just in Time, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan review dari hal yang paling penting pada sebuah produksi manufakturing; desain produk, proses, personil, dan perencanaan manufaktur.
Bagian ini dilakukan demi menghilangkan pemborosan dan membangun sistem kerja yang lebih fleksibel. Maka itu, penting untuk selalu berpikir secara sederhana dan singkat dalam proses manufakturing.
- Manage
Di bagian manage, review dilakukan untuk meninjau Total Quality Management sebagai langkah memastikan bahwa adanya perbaikan yang dilakukan di seluruh proses ketika berjalan.
Review ini meliputi peran dan tanggung jawab para pekerja, menentukan dan mengontrol kualitas produk, menyesuaikan jadwal, dan memeriksa jadwal hingga kapasitas mesin.
- Pull
Pada bagian ini, Anda diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada tim mengenai metode produksi dan metode withdrawal dengan menggunakan Kanban.
Kanban diartikan sebagai sinyal yang membantu memperlancar proses produksi. Sistem ini digunakan mulai dari kapan sinyal harus bekerja, tentang apa yang harus dikerjakan, hingga kapan pekerjaan selesai.
- Establish
Salah satu hal terpenting dalam keberhasilan sistem Just in Time yaitu dengan menjaga hubungan baik antara perusahaan Anda dengan supplier.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut, perusahaan perlu menentukan supplier yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
- Fine-tune
Pada bagian ini, perusahaan perlu menentukan kebutuhan inventaris, kebijakan kontrol, dan mengurangi pergerakan inventaris. Tak hanya itu, perusahaan juga perlu menetapkan batasan di setiap proses dan mengevaluasinya secara berkala.
- Build
Di sini, perusahaan menginformasikan kepada tim mengenai keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi agar lebih efektif dan efisien.
Contohnya dengan memberikan sesi training atau pelatihan yang dapat diberdayakan sehingga tim memiliki skill yang sesuai dengan apa yang perusahaan butuhkan.
- Refine
Perusahaan mengurangi jumlah komponen dan langkah produksi yang tidak diperlukan dengan cara membuat standar, meninjau, dan menyempurnakan proses produksi.
- Review
Perusahaan menetapkan dan menerapkan ukuran kinerja dan metrik kualitas, serta melakukan analisis terhadap akar penyebab masalah.
Keuntungan dan Kerugian Menerapkan Just in Time
Penggunaan Just in Time pada perusahaan akan menghasilkan efisiensi yang cukup signifikan pada proses produksi.
Namun, Anda perlu mengantisipasi beberapa kerugian yang mungkin dapat Anda temukan ketika menerapkannya JIT.
Berikut keuntungan dan kerugian dari menerapkan sistem Just in Time!
Keuntungan:
- Jangka waktu produksi menjadi lebih singkat sehingga produsen dapat dengan cepat berpindah dari satu produk ke produk lainnya.
- Karena proses produksi lebih singkat, maka produktivitas pun menjadi lebih meningkat.
- Mengurangi biaya karena kebutuhan gudang berkurang.
- Menghabiskan lebih sedikit uang untuk bahan mentah karena pembelian sumber daya dilakukan dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan.
- Memiliki production flow yang lebih singkat karena Just in Time mengeliminasi proses-proses yang tidak diperlukan.
Kerugian:
- Ketergantungan pada supplier karena jika mereka tidak mengirimkan barang tepat waktu dan dalam jumlah yang tepat, maka seluruh proses produksi dapat terganggu.
- JIT terlalu mengandalkan prakiraan sehingga sulit beradaptasi dengan lonjakan atau penurunan mendadak karena ketergantungan pada prakiraan.
- Kekurangan dan kehabisan stok sehingga dapat mengganggu sistem inventaris. Anda dapat menggunakan inventory Impact sehingga proses fulfillment demand lebih cepat.
- Tekanan waktu akibat adanya penjadwalan pada produksi JIT dapat meningkatkan harga pokok penjualan karena tidak adanya kepastian harga dari pemasok.