
Perpaduan material kayu dan besi dalam desain furnitur telah menjadi tren yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.
Keunikan kombinasi ini terletak pada kemampuannya menciptakan estetika yang beragam, mulai dari yang industrial yang maskulin hingga yang minimalis yang elegan.
Sifat alami kayu yang hangat dan tekstur besi yang kuat menciptakan kontras yang menarik secara visual dan taktis, menghasilkan desain furnitur yang unik dan berkarakter.
Semakin populernya tren furniture kombinasi maka makin banyak permintaan pasar kepada produsen. Dalam proses produksinya tentu pengerjaan material kayu dan besi pasti berbeda.
Pemilihan teknik dan material yang tepat terutama amplas tentu dapat memberikan efektifitas dalam proses produksi. Lantas apakah amplas kayu dan besi sama?
Meskipun sama-sama berfungsi untuk menghaluskan permukaan, amplas kayu dan besi memiliki karakteristik yang berbeda.
Amplas kayu umumnya menggunakan jenis pasir seperti aluminium oxide atau silicon carbide. Material ini cocok untuk menghaluskan serat kayu tanpa merusaknya.
Sedangkan amplas besi umumnya menggunakan jenis pasir seperti zirconia atau ceramic, material ini lebih keras dan tahan lama untuk mengikis logam.
Amplas kayu memiliki variasi grit yang lebih halus, mulai dari 80 hingga 400 atau lebih. Grit halus digunakan untuk finishing dan memberikan hasil akhir yang indah.
Amplas kayu juga seringkali memiliki backing berbahan dasar kertas atau kain. Sedangkan amplas besi umumnya memiliki variasi grit yang lebih kasar, mulai dari 40 hingga 240.
Grit lebih kasar berfungsi agar dapat mengikis permukaan logam yang lebih keras. Amplas besi seringkali berbahan dasar kain polyester atau serat sintetis yang lebih kuat.
Meskipun terlihat serupa, amplas kayu dan besi memiliki perbedaan mendasar dalam material, grit, dan penggunaannya. Akan tetapi, tidak jarang amplas dengan jenis pasir aluminium oxide atau silicon carbide dapat digunakan di besi/metal pada proses tertentu.
Memahami perbedaan ini akan membantu dalam memilih amplas yang tepat, terutama dalam tren desain furniture kombinasi kayu dan besi yang semakin populer.
Pada artikel solution edisi sebelumnya, kita pernah membahas proses pengamplasan pada kayu yang ideal. Maka kali ini, kita mengulik bagaimana proses pengamplasan pada besi/metal.
Apakah prosesnya sama dengan pengamplasan pada kayu? Mari kita bahas!
Pengamplasan tren desain furnitur kombinasi untuk besi
Penting untuk memilih jenis amplas dan tingkat kekasaran amplas yang tepat untuk proses pengamplasan pada besi/metal, karena pemilihan dan penggunaan yang salah mengakibatkan proses produksi menjadi kurang efektif dan efisien.
*Spesifikasi produk yang direkomendasikan oleh Ekamant dapat dilihat pada halaman Informasi produk.
Setiap jenis material logam memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga perlakuan untuk setiap jenisnya pun perlu disesuaikan. Berikut adalah beberapa tips untuk pengamplasan berbagai jenis logam, agar hasil yang diperoleh optimal dan proses menjadi efektif.
- Proses untuk Panel Aluminium
Aluminium memiliki karakteristik lebih lunak dan rentan terhadap goresan, jadi penting untuk melihat kondisi dari aluminium itu sendiri dalam menentukan penggunaan grit amplas.
Untuk kondisi permukaan yang sudah rata, proses pengamplasan dapat dimulai dengan grit sedang P120 – P150. Namun, apabila permukaan perlu dilakukan kalibrasi terlebih dahulu, dapat dimulai dengan grit P80 agar proses lebih cepat dan maksimal.
Apabila diperlukan permukaan finishing yang lebih halus, maka dapat disesuaikan dengan menggunakan grit yang lebih halus di step terakhir. Pengamplasan basah (hanya untuk amplas kain) sangat efektif pada aluminium untuk menghindari panas berlebih dan pelengkungan.
Selain itu, karena aluminium cenderung menyumbat amplas (clogging) dengan cepat, maka sangat penting memastikan pemilihan tipe amplas dan pertimbangkan untuk menggunakan coolant atau pelumas agar amplas tidak mudah tersumbat (clogging).
- Proses untuk Panel Besi atau Baja
Besi atau baja memiliki karakter yang lebih kuat dan keras sehingga diperlukan grit amplas yang lebih kasar untuk pengamplasan yang lebih agresif.
Untuk menghilangkan hasil las, lapisan karbon, karat atau cat, dapat dimulai dari P60 – P80 lalu dilanjutkan ke tingkat kekasaran yang lebih halus sesuai dengan kebutuhan.
Pastikan untuk menjaga permukaan tetap dingin untuk mencegah pelengkungan akibat panas.
Saat mengamplas baja, penting untuk menjaga amplas tetap bergerak demi menghindari timbulnya titik panas, yang dapat menyebabkan perubahan warna atau pelengkungan dan kerusakan pada amplas.
- Proses untuk Panel Stainless Steel
Proses pengerjaan stainless steel memerlukan penanganan yang lebih kompleks. Anda juga perlu berhati-hati untuk mempertahankan hasil akhir sesuai dengan keinginan.
Apabila stainless memiliki lapisan karbon (Stainless No. 1 Finish) dapat dimulai dari grit P40/P60/P80 untuk mengupas lapisan karbon tersebut.
Apabila stainless memiliki permukaan kulit jeruk (Stainless No. 2D Finish) dapat dimulai menggunakan grit P120.
Untuk mendapatkan hasil hairline dapat finish di grit P180/P240/P400 yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau bahkan bisa lebih halus atau lebih kasar.
Pada umumnya hairline finish menggunakan grit P400 dan dibilas menggunakan Non Woven untuk hasil yang maksimal.
Jika ingin mendapatkan hasil terbaik, proses pengamplasan harus searah serat untuk mempertahankan tampilan alami logam.
Jika menginginkan hasil akhir seperti cermin atau mirror, Anda dapat finish di grit P600 atau lebih halus dan perlu melanjutkan dengan proses polishing menggunakan kompon atau bahan poles setelah pengamplasan.
- Proses untuk Panel Tembaga dan Kuningan
Tembaga dan kuningan memiliki karakter yang lebih lunak dan mudah tergores, sehingga tidak memerlukan penggunaan grit kasar kecuali kondisi tertentu.
Bahkan, Anda dapat menggunakan grit yang lebih halus seperti P400 atau P600 untuk proses poles. Pengamplasan basah direkomendasikan untuk mencegah penyumbatan dan mempertahankan kilau logam.
Mengingat tembaga dan kuningan rentan terhadap goresan, maka sebaiknya diperlukan proses poles setelah pengamplasan untuk mengembalikan kilaunya.
Ketika proses pengamplasan dengan amplas grit halus (hanya untuk amplas kain), terutama pada material logam lunak seperti aluminium atau tembaga, pertimbangkan penggunaan coolant atau air pendingin sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan dan panas.
Dalam mengikuti perkembangan tren yang sangat dinamis diperlukan adaptasi yang cepat dan tepat. Seperti halnya untuk mendapatkan proses produksi yang efektif dan efisien dalam pembuatan furnitur kombinasi metal dan kayu ini.
Memilih tipe amplas yang tepat sama pentingnya dengan memilih tingkat kekasaran yang benar, karena bahan yang berbeda memerlukan penanganan yang berbeda pula.