5 Tips Membeli dan Menggunakan Kayu Kasar untuk Bangunan

Ketika berbicara tentang kayu, apa yang pertama kali terlintas di benak Anda? Mungkin jenisnya seperti kayu jati, ulin, sonokeling, mahoni, balsa, dan masih banyak lagi. Jenis-jenis kayu tersebut digunakan untuk kebutuhan proyek bangunan yang berbeda-beda juga. Rupanya, selain jenis kayu dari pohonnya, ada yang namanya rough lumber atau kayu kasar. 

Seperti namanya, kayu kasar adalah kayu yang belum diolah tapi sudah melewati proses dipotong, digergaji, dan dipangkas. Kayu jenis ini merupakan bentuk paling dasar setelah kayu ditebang. Biasanya rough lumber akan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan menggunakan gergaji bundar dan tidak melewati proses perawatan yang lebih lanjut setelahnya.

Bentuk visual dari rough lumber akan memperlihatkan bagian sisi dan tepi kayu dengan permukaan kasar dari hasil pemotongan menggunakan gergaji. Ini juga yang membuat kayu ini disebut sebagai kayu kasar, karena memiliki permukaan yang kasar. Jenis kayu ini bisa dibilang memiliki harga yang lebih murah dibandingkan planed lumber atau kayu yang direncanakan dengan permukaan yang lebih halus dibandingkan rough lumber.

Baca Juga: Tips Mengecat Kayu agar Hasilnya Bagus dan Halus

Melihat dari bentuk dan visualnya, rough lumber lebih cocok digunakan untuk pekerjaan yang tidak terlalu mementingkan finishing atau tampilan akhir dari kayunya. Biasanya kayu ini digunakan untuk menjadi pengisi bagian rangka dalam yang nantinya akan ditutup dengan lapisan luar yang rapi. Contoh lainnya, kayu gergajian kasar ini cocok digunakan untuk menjadi balok di bawah lantai atau loteng, di mana kayu tersebut tidak akan terlihat.

Meski tidak jarang ada kesalahpahaman umum tentang rough lumber, tetapi masih banyak orang yang menggunakan kayu ini untuk berbagai hal, seperti melengkapi bagian rumah agar menambahkan aksen dalam ruangan yang membuat interior terasa nyaman dan unik.

Namun, Anda perlu tahu bahwa membeli kayu kasar tidak bisa asal-asalan dan perlu beberapa pertimbangan. Nah, jika Anda ingin mempertimbangkan untuk menggunakan kayu kasar ketika merenovasi rumah, berikut ini beberapa tips untuk memudahkan Anda saat memilihnya.

5 Tips Membeli dan Menggunakan Kayu Kasar

5 Tips Membeli dan Menggunakan Kayu Kasar untuk Bangunan
Tips membeli dan menggunakan kayu kasar untuk bangunan. (dok. Jeremy Kyejo dari Pixabay)

1. Periksa dari ketebalan kayu

Hal pertama yang perlu diperhatikan yaitu ketebalan kayu. Ketebalan kayu kasar biasanya akan bertambah setiap 1/4 inci sesuai dengan label kayunya. Contoh sederhananya, pada papan kayu dengan label 4/4, ukuran tebal kayu adalah 1 inci. Lalu, pada papan kayu dengan label 5/4, rentang ketebalannya naik dari 1 sampai 1/4 inci.

Produsen rough lumber biasanya lebih banyak mengolah kayu dengan ketebalan 4/4 dan 8/4. Ukuran tambahan masih bisa tersedia sesuai dengan penawaran dan permintaan konsumen.

Baca Juga: Tips Memperbaiki Goresan di Lantai Vinyl Kayu

2. Ukuran kayu dan biaya

Penting bagi Anda mengukur kayu dan mencari tahu berapa biaya yang dibutuhkan untuk membeli rough lumber yang diperlukan. Bisa begitu karena kayu kasar memiliki lebar dan panjang yang random (acak dan tidak beraturan). Maka dari itu, kayu kasar diukur berdasarkan volume yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus sederhana, yaitu:

Lebar x Panjang x Tebal : 12 = Kaki Papan (board feet)

Rough lumber dijual berdasarkan biaya per board feet/ kaki papan. Range harganya bisa lebih mahal berdasarkan ketebalan kaki papannya. Untuk bisa menentukan harga, Anda hanya perlu mengalikan jumlah total board feet dengan harga ketebalan board feet per inci.

3. Beli kayu kasar yang lebih panjang

Jika Anda membutuhkan kayu dengan panjang 8 product length ft, maka sebaiknya kamu membeli kayu kasar dengan ukuran yang lebih panjang. Product length ft yang dimaksud adalah panjang produk/kayu. Nah, agar lebih terbayang, ukuran 1 ft setara dengan 30.48 cm.

Mengapa perlu membeli dengan ukuran lebih panjang? Hal ini untuk menghindari adanya kekurangan panjang setelah Anda selesai memotong rough lumber karena biasanya kayu kasar akan memiliki beberapa inci bagian liar (berantakan) yang harus dipotong.

Jadi, jika Anda membutuhkan kayu dengan panjang 8 ft atau sekitar 243 cm, maka cobalah untuk membeli kayu kasar dengan panjang 9–10 ft sekitar 274–348 cm agar lebih aman.

Baca Juga: 7 Desainer Interior Ternama Indonesia dengan Karya Menariknya

4. Papan cantik tidak selalu memiliki hasil yang bagus

Papan kelas atas biasanya memiliki harga yang tidak jauh lebih mahal dibandingkan papan biasa. Hal tersebut karena nilai kayu lebih bergantung pada hasil dibandingkan estetika. Misalnya, Anda melihat ada kayu yang berwarna tidak begitu gelap dan tampak cantik, tetapi sebenarnya hal ini tidak bisa dijadikan acuan untuk memilih kayu kasar terbaik.

5. Beli dengan jumlah yang lebih dari cukup

Membeli rough lumber dengan jumlah yang sesuai untuk kebutuhan Anda bukanlah keputusan yang cukup baik untuk dilakukan. Pasalnya, Anda mungkin justru akan kekurangan bahan ketika mulai mengolahnya, karena kayu kasar bukan kayu sempurna siap pakai dan masih perlu beberapa penyesuaian.

Akan lebih baik jika membeli sekitar 15% hingga 20% lebih banyak dari yang Anda butuhkan. Misalnya, Anda ingin membuat meja, maka cobalah untuk memilih stok lebih agar masih ada sisa papan kayu lebih untuk membuat kaki meja tambahan. Jika dalam pembuatan tersebut membutuhkan tujuh papan, Anda bisa mempersiapkan delapan sampai 10 unit kayu kasar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.